Covid-19 Varian India Diderita 13 Awak Kapal yang Bongkar Gula di Pelabuhan Cilacap

22 Mei 2021, 19:27 WIB
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji (tengah) saat menggelar konferensi pers terkait dengan kasus COVID-19 varian baru yang menginfeksi 13 awak kapal asing di Cilacap, Sabtu 22 Mei 2021 siang/Instagram/@pemkab_cilacap /

 

PORTAL BREBES - Berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes, 13 anak buah kapal MV Hilma Bulker yang melakukan bongkar muat gula di Pelabuhan Cilacap, Jawa Tengah dipastikan positif Covid-19 varian baru yang muncul di India.

Hal itu disampaikan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji melalui unggahan akun Instagram @pemkab_cilacap, Sabtu 22 Mei 2021.

"13 awak kapal asing berbendera Panama dan berkewarganegaraan Filipina yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah varian India B.1617.2," katanya seperti dikutip PortalBrebes.Com dari akun Instagram @pemkab_cilacap.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan itu saat berlangsung konferensi pers yang berlangsung di Pendopo Wijaya Kusuma Cakti, Sabtu 22 Mei 2021.

Terkait dengan hal itu, Bupati mengatakan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap mengambil langkah-langkah berupa melaksanakan tindakan tes, penelusuran, serta perawatan (3T berupa testing, tracing, dan treatment, red.) terhadap tenaga kesahatan dan karyawan RSUD Cilacap yang menangani awak kapal asing tersebut.

Baca Juga: Tega Gagahi Putri Kandung Sendiri JNL Diciduk Polisi, Ngakunya Khilaf dan Kesepian

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap juga akan mengupayakan isolasi terpusat untuk tenaga kesehatan dan karyawan RSUD Cilacap yang terkonfirmasi positif.

"Tracing, testing, dan treatment (3T) juga akan dilakukan bagi semua kontak erat dari tenaga kesehatan dan karyawan yang terkonfirmasi positif," katanya.


Ia mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cilacap juga akan melakukan penguatan standar operasional prosedur (SOP) penggunaan dan pelepasan alat pelindung diri (APD) serta perilaku tenaga kesehatan atau karyawan dalam menjaga protokol kesehatan.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Daerah Cilacap Farid Ma'ruf mengatakan dua dari 13 awak kapal yang terkonfirmasi Covid-19 telah dinyatakan sembuh, sedangkan 11 orang lainnya masih dalam perawatan di RSUD Cilacap.

"Kelihatannya yang sembuh sudah dipulangkan ke negaranya. Kalau kapalnya sudah dibawa ke Singapura," kata Farid Ma'ruf seperti dilansir Antaranews.

Baca Juga: Sabtu Pon 22 Mei 2021, Hari ini Arah dan Waktu Terbaik Untuk Menjemput Rezeki Menurut Primbon Jawa

Kasus itu terungkap setelah sebanyak 13 awak kapal berbendera asing yang hendak bongkar muatan di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan tujuh awak kapal lainnya negatif.

Kapal berbendera Panama yang diketahui bernama MV Hilma Bulker serta diawaki 20 warga negara Filipina itu membawa muatan berupa gula rafinasi dari India.

Saat tiba di Cilacap pada tanggal 25 April 2021, pukul 16.00 WIB, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II-A Cilacap melakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan terhadap anak buah kapal tersebut dan mendapati mereka secara umum tampak sehat.

Namun hasil pemeriksaan antigen menunjukkan tiga dari 20 awak kapal itu tertular Covid-19 sehingga kemudian dilakukan prosedur pemeriksaan menggunakan metode reaksi rantai polimerase atau PCR di Rumah Sakit Pertamina Cilacap.

Hasil pemeriksaan PCR yang diterima pada 26 April 2021 pukul 17.14 WIB, menunjukkan bahwa tiga ABK tersebut positif tertular Covid-19.

Baca Juga: Buat yang Jomblo, Sekarang Waktu Untuk Mencari Pasangan Hidup, Ini Ramalan Zodiak Gemini Sabtu 22 Mei 2021

Selanjutnya, petugas KKP Kelas II-A Cilacap pada tanggal 28 April 2021 melakukan pengambilan sampel genome dari tiga ABK terkonfirmasi positif tersebut untuk dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI.

Pada 30 April hingga 4 Mei 2021 awak kapal berbendera asing tersebut dievakuasi ke RSUD Cilacap dan pemeriksaan PCR dilakukan secara bertahap pada mereka.

Hasilnya menunjukkan 13 awak kapal positif terserang Covid-19 sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap, salah seorang di antaranya butuh perhatian serius, yakni DRQ.

Sementara tujuh awak kapal lainnya dinyatakan tidak terinfeksi virus corona dan menjalani isolasi mandiri di dalam kapal.

Dalam perkembangannya, salah seorang dari tujuh awak kapal yang menjalani isolasi mandiri tersebut dinyatakan positif Covid-19, sehingga total ada 14 orang yang terkonfirmasi positif.

Akan tetapi pada hari Selasa 11 Mei 2021, pukul 02.25 WIB, DRQ dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Cilacap, sehingga awak kapal yang positif COVID-19 masih tersisa 13 orang.

Jenazah DRQ atas seizin keluarga akhirnya dikremasi di Krematorium Giri Laya, Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, pada hari Sabtu 15 Mei 2021.

Karena sesuai dengan peraturan yang tertuang di Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 424 Tahun 2007 bahwa jenazah yang meninggal karena penyakit menular tidak dapat dibawa keluar dari wilayah Republik Indonesia.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: ANTARA Instagram @pemkab_cilacap

Tags

Terkini

Terpopuler