Lonjakan Kasus Corona di Kudus Karena Adanya Varian Baru Delta (B1617.2) Asal India

13 Juni 2021, 20:55 WIB
Akibat lonjakan positif Covid-19 Pemkab Kudus terpaksa merawat warganya di luar daerah yakni di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali/Instagram/@pemkabkudus /


PORTAL BREBES – Kekhawatiran berbagai kalangan terkait kemungkinan telah masuknya virus varian baru Covid-19 asal India di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah hingga terjadi lonjakan kasus positif di kabupaten tersebut terbukti.

Hal itu diketahui setelah Universitas Gajah Mada yang meneliti 34 sampel pasien positif Covid-19 di Kudus. Dari 34 spesimen yang diteliti, 28 sampel diantaranya dinyatakan positif varian baru B.1617 dari India atau yang lebih dikenal varian Delta (B1617.2).

Dilansir dari akun Instagram @infoseputarkudus, Minggu 13 Juni 2021 Bupati Kudus HM Hartopo membenarkan tentang telah masuknya virus varian baru dari India dan menjangkiti warga setempat.

"Bupati Kudus HM Hartopo menyebut hasil penelitian dari sampel pasien yang ada di Kudus ada sebagian besar terdeteksi varian tersebut," tulis @infoseputarkudus.

Baca Juga: Universitas Sebelas Maret Gelar Pelatihan Praktek Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan MIKiR di Brebes

Hal itu diketahui setelah Universitas Gajah Mada meneliti 34 sampel pasien positif Covid-19. Dari 34 spesimen yang diteliti, 28 sampel diantaranya dinyatakan positif varian baru B.1617 dari India.

“B.1617 dari India itu. Kemarin ada 34 spesimen yang terdeteksi ada 28. Virus Corona varian ini dikenal memiliki penularan lebih cepat dari varian sebelumnya. Hingga kini belum diketahui asal mula varian baru tersebut,” kata Hartopo saat memberikan keterangan kepada wartawan usai rakor virtual dengan Kemenkes, Pangdam, Kapolda dan Gubernur Jateng.

Usai rakor bersama Pemprov Jateng Hartopo segera mempersiapkan langkah kontigensi terkait permasalah penanganan untuk COVID-19 di Kudus.

“Kesadaran masyarakat Kudus menerapkan protokol kesehatan sudah baik, karena masyarakat yang beraktivitas di luar rumah selalu memakai masker. Fasilitas tempat cuci tangan juga mudah dijumpai serta banyak kelompok masyarakat ikut peduli memberikan edukasi agar selalu bermasker dan menjaga jarak,” kata Hartopo.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan bahwa temuan virus varian baru COVID-19 dari India di Kabupaten Kudus merupakan yang pertama di Jateng, sehingga harus menjadi kewaspadaan semua orang karena penularannya sangat cepat.

Baca Juga: Anji Eks Vokalis Drive Ditangkap Polisi Atas Dugaan Kasus Penyalahgunaan Narkoba

"Sekali lagi dicatat, varian baru virus COVID-19 sudah masuk di Kudus. Maka, masyarakat harus sadar betul akan penularannya yang lebih cepat dibanding virus varian sebelumnya," kata Ganjar ditemui di sela kunjungan kerja di Posko COVID-19 di Kudus.

Untuk menghindarinya, kata dia, harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama saat berada di antara banyak orang, jangan sekali-kali melepas masker.

Terkait hal itu ia mengusulkan program lima hari di rumah saja sehingga orang tua, lanjut usia (lansia), anak-anak jangan keluar rumah.

"Silakan keluar rumah ketika ada kepentingan yang sangat mendesak, dan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) diperbanyak," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini, Minggu 13 Juni 2021 : Paruh Kedua Hari Ini Akan Berlangsung dengan Lancar

Menurut Ganjar, untuk memutus mata rantai penularan virus varian baru tersebut, harus dilakukan bersama-sama. Pemerintah Pusat akan membantu, termasuk Pemprov Jateng juga akan membantu, serta mengomunikasikannya dengan kabupaten sekitar, seperti Kabupaten Pati, Grobogan, dan Demak.

Kabupaten Grobogan, kata Ganjar, juga sudah menerapkan kebijakan di rumah saja. Kalaupun masih ada yang keluar rumah, perlu dilakukan operasi yustisi.

Guna memastikan apakah virus corona varian baru dari India hanya ditemukan di Kudus atau daerah lain, pemeriksaan sampel genome pasien COVID-19 diperbanyak dengan mengambil sampel dari beberapa kabupaten. Selain itu, Pemprov Jateng juga mengajukan bantuan ke pusat karena Kudus yang pertama.***

Editor: Marsis Santoso

Tags

Terkini

Terpopuler