Ganjar Undang Suplier Oksigen, Pasokan Oksigen Untuk Penanganan Covid-19 di Jateng Menipis

21 Juni 2021, 20:31 WIB
Pasokan oksigen di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di Jawa Tengah menipis/Pixabay /

PORTAL BREBES – Gubernur Ganjar Pranowo minta PJ Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo mengundang perusahaan dan suplier oksigen.

Hal itu dilakukan menyusul adanya laporan sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah yang sempat khawatir terkait pasokan oksigen guna penanganan kasus Covid-19 yang dikabarkan menipis.

Laporan adanya stok oksigen yang menipis diterima Ganjar saat rapat dengan sejumlah Bupati/Wali Kota di Jateng secara virtual.

Perusahaan oksigen yang kemudian ikut bergabung dalam rapat adalah PT Samator. Sementara suplier oksigen yang diajak rapat adalah dari Langgeng Gas.

Kepada keduanya, Ganjar meminta kepastian, persoalan stok oksigen untuk rumah sakit rujukan di Jateng aman.

Baca Juga: Rezky Aditya Bakal Digugat Wanita Berinisial W yang Mengaku Dihamili dan Lahirkan Anak Perempuan

“Kami mengantisipasi adanya cerita-cerita soal oksigen. Saya tadi sudah panggil industri dan suplier, akan kami atur agar regulasinya tertata. Hal ini penting agar isu kemarin (pasokan oksigen menipis) tidak ke mana-mana. Sebenarnya soal isu kekurangan oksigen kemarin itu, sudah saya telpon dan saya bereskan. Tapi karena mungkin teman-teman panik, jadi sudah disebarkan ke mana-mana,” kata Ganjar Pranowo seperti dilansir PortalBrebes.Com dari laman jatengprov.go.id, Senin 21 Juni 2021.

Padahal lanjut Ganjar, sebenarnya stok oksigen di Jateng masih cukup tertangani. Stoknya ada dan suplainya cukup.

“Tapi tadi sudah diantisipasi, kalau memang agak tinggi permintaannya, akan diambilkan dari Jatim dan Jabar. Itu tidak sulit, tinggal transporternya saja yang tadi harus dibahas. Jadi saya tadi hanya ingin memastikan itu,” ungkap Ganjar menambahkan.

Ke depan, kata dia, pihaknya akan memperbaiki regulasi terkait penyediaan oksigen, agar lebih tertata.

Baca Juga: Jakarta Mencatat Jumlah Pemakaman dengan Protokol Covid-19 Meningkat
“Nanti kami libatkan BUMD, harapannya bisa mengatur. Jadi, setiap rumah sakit nanti bisa lapor dalam satu titik, sehingga betul-betul tidak kesulitan. Tadi sudah kami bahas dengan distributor dan sepakat,” tegasnya.

Sementara itu, dalam rapat tersebut perwakilan PT Samator, Julianto mengatakan permintaan oksigen saat ini memang meningkat.

Tahun ini sampai Juni 2021 saja, sudah ada 7 juta liter oksigen yang dipesan. “Permintaan memang tinggi, tapi kalau nanti kurang, kami akan ambil dari Jabar dan Jatim,” katanya.

Sebagai informasi, Sekretaris Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi), Lia Gardenia Partakusuma mengkhawatirkan pasokan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19. Ia juga mengatakan telah mendapat laporan tentang adanya kekurangan tabung oksigen di Jawa Tengah.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Jatengprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler