Zona Merah Covid-19 di Jawa Tengah Bertambah, Kini Ada 13 Wilayah

22 Juni 2021, 11:55 WIB
Ilustrasi zona merah Covid-19 /Pixabay/mohamed_hassan/

PORTAL BREBES - Peta risiko tinggi penularan Covid-19 (Zona Merah) di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kini berjumlah 13 wilayah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa sebelum tercatat hanya ada 8 wilayah zona merah, namun kini berkembang menjadi 13 wilayah.

Bahkan kini 13 wilayah tersebut tidak hanya di pantai utara namun berkembang hingga ke pesisir pantai selatan.

"Zona merah di Jateng bertambah jadi 13 wilayah, meliputi Kudus, Demak, Grobogan, Pati, jepara, Blora, Pekalongan, Semarang, Brebes, Tegal, Sragen, Wonogiri dan Kota Semarang," jelasnya Senin 21 juni 2021 di Kantor Guburnur.

Baca Juga: Brebes Salah Satu Daerah yang Diperintahkan Ganjar Lakukan Lockdown Mikro

Baca Juga: Haji 2021 Batal, Begini Prosedur Pengembalian Setoran Lunas BPIH Reguler

Melihat tren perkembangan tersebut Ganjar Pranowo meminta bupati atau walikota tak ragu menerapkan lockdown mikro.

Selain itu Ganjar Pranowo juga meminta agar stanby dan harus siaga melakukan langkah antisipasif untuk merawat masyarakat.

Adapun langkah-langkah antisipasif dilakukan dengan cara menambah tempat tidur isolasi dan ICU perawatan di rumah sakit.

Ganjar Pranowo mengatakan, berdasarkan evaluasi penambahan tempat tidur isolasi, Jateng mencatatkan angka sekitar 40 persen atau lebih dari 3.000 unit. Selain itu mikrozonasi pun perlu diberi perhatian ketat.

Baca Juga: Masih Ada Kesempatan! Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Selasa 22 Juni 2021, Buruan Dapatkan Double Gold

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini Selasa 22 Juni 2021 : Semburan Kreativitas Akan Menandai Setiap Aspek

"Pengetatan akan tetap dilakukan, tetapi kita jauh lebih teknis dan antisipasif. Dengan naiknya kurva, tempat tidur ditambah, Mikrozonasi kita pelototi, bahkan kita sudah sampai dengan lockdown mikro. Kita sampaikan kepada bupati dan wali kota tidak usah ragu. begitu di situ menunjukan data epidemiologis tinggi, kunci," jelasnya.

Seperti diketahui akhir-akhir ini penyebaran Covid-19 di Indonesia sangat masif, hal ini diduga karena adanya varian virus Covid-19 baru, yakni varian Delta.

Berbagai cara dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19, termasuk dengan adanya desakan untuk melakukan lockdown.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari Ini Selasa 22 Juni 2021 : Saatnya Mengambil Alih dan Menguasai Semua

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Selasa 22 Juni 2021 : Berikan Suara Untuk Pendapat Jujur Anda

Seperti dikutip portalbrebes.pikiran-rakyat.com dari canel Youtube Pusdalops BNPP selasa 22 Juni 2021, Ketua Satgas Covid-19 Letjen Ganip Warsito menjelaskan bahwa konsep lockdown, karantina wilayah ataupun PPKM Mikro sudah pernah dilakukan mulai dari pertama pandemi.

Lockdown hingga PSBB memiliki isi yang sama soal pengendalian mobilitas warga. Namun PSBB dinilai memiliki dampak yang besar terhadap ekonomi hingga keamanan.

"Substansi dari lockdown, PPKM atau PSBB adalah penegakan prokes dan pengendalian mobilitas masyarakat, ini sebenarnya substansinya hanya dua itu. Nah kalau kita melakukan PSBB, dampak sosial-ekonominya termasuk keamanan ini juga akan implikasinya terlalu besar, maka segala kegiatan dievaluasi, mulai dari PSBB, PPKM sudah dua belas kali ini kita melakukan PPKM mikro," jelasnya

Menurut Ganip, PPKM mikro yang hingga kini diterapkan dinilai terbukti efektif mengendalikan lonjakan kasus Covid-19.***

Editor: Wisnu Probolaksono

Sumber: Youtube Jatengprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler