Buku Sejarah Sang Pengawas Pemilu Kabupaten Tegal Periode 2004-2019 Dinilai Kurang menarik

4 Agustus 2022, 16:39 WIB
Ketua PWI Kabupaten Tegal, Dwi Ariadi yang juga selaku narasumber memberikan kritik pada buku itu /DR Yogatama/

PORTAL BREBES – Bawaslu Kabupaten Tegal telah meluncurkan buku sejarah dengan judul ''Sang Pengawas Pemilu Kabupaten Tegal periode 2004-2019'' yang diluncurkan, Kamis 4 Agustus 2022.

Dalam acara bedah buku, Bawaslu Kabupaten Tegal mengundang Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tegal, Dwi Ariadi.

Dalam kesempatan itu, Dwi Ariadi mengapresasi Bawaslu Kabupaten Tegal yang telah menerbitkan buku untuk menambah literasi masyarakat.

Baca Juga: Sukseskan Pemilu 2024, KPU Brebes Koordinasi dengan Forkopimda

Meski demikian, dalam penilaian Dwi Ariadi masih perlu ada penyempurnaan baik dari sisi tampilan dan isi.

''Saya melihat energinya yang besar namun minim tenaga. Saya pikir, kalau hanya 150 eksemplar saja, Ini hanya nafsu besar tenaga minim,” terangnya.

Menurutnya, jika buku yang hanya diterbitkan 150 eksemplar dan memang bisa dalam format e-book.

Baca Juga: Komitmen Sukseskan Pemilu dan Pemilihan 2024, KPU-Media Tandatangani MoU

“Seperti cover depan, fontnya kurang bisa dibaca terlebih dilihat dari jarak 2-3 meter hingga layout didalam isi buku yang sangat mengganggu ketika memperlihatkan foto yang letaknya ada dibawah buku,” bebernya.

Dwi menyebut, seharusnya pemilihan font seperti buku resmi ini yang memberikan banyak pengetahuan sejarah ini sesuai dengan standar font buku.

“Pemilihan font, jangan salah buku itu ada standar besar dan kecilnya, lebih baik font yang jelas dan mudah dibaca,” ujarnya.

Baca Juga: PDI Perjuangan Menjadi Pendaftar Pemilu 2024 Pertama di KPU, Begini Alasannya

Selain itu, Dwi menambahkan, jika memang dari cover judulnya yang mengisahkan tentang perjalanan ‘Sang Pengawas’, idealnya menuliskan tentang profilnya saja yang lengkap.

“Namun, jika dicampur aduk, ada profil, kasus-kasus yang terselesaikan hingga penyelesaian kasus uang politik, kyaknya kurang manis,” ungkapnya.

“Jadi, buku ini adalah pembuka dan belum dapat di finalisasikan,” tambahnya.

Baca Juga: Catat Nih! PKB Kota Tegal Targetkan 10 Kursi di DPRD pada Pemilu 2024

Dwi Ariadi pun menyebut bahwa ini adalah langkah yang bagus, namun dengan catatan masih banyak yang perlu dibedah hingga menjadi buku yang berkualitas.

“Kalau kepentingan untuk referensi data statistik, bolehlah. Akan tetapi kalau untuk menarik dibaca, kelihatannya kurang,” pungkasnya.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler