Asal Usul Kota Brebes, Wilayah Paling Barat Jateng yang Berbatasan dengan Tlatah Pasundan

21 November 2022, 00:27 WIB
Peta Jalan di Kabupaten Brebes /Riyanto Jayeng Portal Brebes/Dokumen DPU Kab Brebes

PORTAL BREBES- Bagi masyarakat yang melakukan perjalanan darat dari Semarang ke Jakarta atau sebaliknya, pasti  tidak asing dengan nama Kabupaten Brebes.

Dikutip dari situs resmi Pemkab Brebes,www.brebeskab.go.id,
Secara teritorial, Kabupaten Brebes masuk wilayah Provinsi Jawa Tengah yang letaknya di ujung barat berbatasan dengan tlatah Pasundan.

Tidak banyak yang tahu dengan kesejarahan asal usul daerah yang terkenal dengan produksi telur asin dan tanaman bawang merah ini.

Baca Juga: Pengurus DPD GPMN Brebes Dilantik, Menangkan Puan Maharani di Pilpres 2024

Berikut adalah artikel yang akan menjelaskan asal usul nama Brebes serta karakter masyarakat dan daerahnya.

Ternyata, nama Brebes adalah gabungan dari dua kata yaitu Bara dan Basah, yang artinya hamparan tanah luas dan basah mengandung air.

Wilayah Brebes pada awalnya  adalah hamparan dataran luas yang berair. Kata Bara acap dilafalkan oleh khalayak dengan sebutan Bere.

Baca Juga: Nonton Piala Dunia Qatar 2022 Lebih Asik Sambil ngemil Popcorn Caramel, Begini Cara Buatnya

Dan kata Basah kerap dilafalkan dengan sebutan Besah, lama kelamaan masyarakat lebih mudah menyebutnya Brebes.

Sumber lain mengatakan, kata Brebes itu berasal dari kata idiom Jawa, Mrembes atau Mbrebes yang berarti berair.

Konon di wilayah itu dulunya adalah hamparan tanah berair atau mudah berair yang dalam bahasa jawa diistilahkan dengan kata Mrembes.

Baca Juga: FIFA World Cup Qatar Best Match : Qatar vs Ecuador Tayang di Indosiar Besok Senin Pagi, Catat Jam Tayangnya

Pada akhirnya, kata Mrembes atau Mbrebes acap dilafalkan oleh khalayak menjadi Brebes.

Dari situs budaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan warisanbudaya.kemdikbud.go.id, dapat diketahui kata Brebes populer di era kerajaan Mataram.

Pada awalnya Brebes  adalah bagian dari wilayah Kabupaten Tegal.  Kisahnya bermula seperti ini, sekira 17 Januari 1678 ada pertemuan para Adipati kerajaan Mataram Se- Jawa Tengah.

Baca Juga: Profil Haedar Nashir yang Terpilih Kembali Menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pada Muktamar ke-48

Dalam pertemuan itu hadir pula Adipati Tegal, Arya Martoloyo  dan Adipati Jepara, Arya Martopuro.

Lalu terjadilah perselisihan hebat hingga terjadi perang tanding antara Adipati Martoloyo  dan Adipati Martopuro.

Peperangan keduanya disebabkan oleh perselisihan soal Amangkurat yang bekerjasama dengan Belanda dalam menumpas pemberontak Trunojoyo.

Baca Juga: Inilah Nama dan Jenis Buah Iblis yang Digunakan Yamato saat Arc Wanokuni Berlangsung

Peristiwa berdarah antara Martoloyo dan Martopuro itulah yang menjadi tonggak bagi wilayah Brebes, hingga akhirnya  terlepas dari Tegal.

Tak lama setelah peristiwa berdarah itu, tepatnya  18 Januari 1678, Sri Amangkurat II di Jepara mengangkat beberapa Adipati / Bupati sebagai pengganti Adipati-Adipati yang gugur.

Mulailah wilayah Brebes menjadi Kabupaten sendiri dengan bupatinya yaitu Adipati Arya Suralaya adik dari Arya Martoloyo.

Baca Juga: Klub Voli Jatayu Kemandungan, Juarai Turnamen Voli Antar Kelurahan di Tegal

Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus menjadi titimangsa awal berdirinya Kadipaten Brebes.

Situs resmi Pemkab Brebes,www.brebeskab.go.id menyebutkan, pemerintahan Kabupaten Brebes yang luasnya mencapai 1.662,96 km2, terbagi menjadi 17 Kecamatan, 5 Kelurahan dan 292 Desa.

Kecamatan Bantarkawung yang terletak di pojok selatan barat merupakan Kecamatan terluas dengan luas 205 km2.

Baca Juga: 10 Tahun Idza Priyanti Pimpin Kabupaten Brebes, Anggota DPR RI Agung Widyantoro: Saya Ucapkan Terima Kasih

Nama- Nama Kecamatan yang ada di Brebes yaitu, Banjarharjo, Bantarkawung, Salem, Bumiayu, Paguyangan, Ketanggungan, Kersana, Sirampog, Brebes, Bulakamba, Wanasari, Tanjung, Losari, Jatibarang, Tonjong, Larangan dan Songgom.

Di bagian barat utara, daerah yang dikenal dengan kota bawang ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Losari  Jawa Barat yang dipisahkan oleh sungai Cisanggarung.

Bahasa sehari-hari yang dijadikan alat komunikasi masyarakat Brebes adalah bahasa Jawa pesisiran, khas Brebes.

Baca Juga: Jalan Menuju Museum Buton Galuh Timur Brebes Putus Lagi

Sebagian masyarakat Brebes ada juga yang menggunakan bahasa Sunda sebagai alat komunikasi sehari-hari.

ahasa Karena berdekatan dengan Jawa Barat yang memiliki bahasa daerah, Sunda, memungkinkan banyak penutur bahasa Sunda di Kabupaten Brebes.

Sebagian masyarakat yang menggunakan bahasa Sunda ada di wilayah Kecamatan Salem, Bantarkawung, Banjarharjo dan di sejumlah desa di Kecamatan Ketanggungan, Kersana, Larangan serta Losari.

Baca Juga: Sigeleng Coffee, Rekomendasi Tempat Nongki di Brebes yang Populer dan Hits Bersama Keluarga

Selain sebagai penghasil tanaman bawang merah terbesar se Jawa Tengah, Brebes juga terkenal sebagai kota pusat produksi telur asin.

Demikian sekelumit sejarah asal usul Brebes yang nukilkan dari sejumlah sumber. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.***














 

 

Editor: Dewi Prima Mayasari

Sumber: warisanbudaya.kemdikbud.go.id www.brebeskab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler