Bank Indonesia Tegal Prioritaskan Pengembangan Ekonomi Hijau dan Kelompok Subsisten

19 Maret 2023, 22:44 WIB
KPw Bank Indonesia Tegal siap kembangkan ekonomi hijau dan kelompok subsisten /Sari

PORTAL BREBES - Sebagai lembaga negara yang bertugas dalam mengelola keuangan, perbankani, sosial dan pendidikan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal juga memprioritaskan pada pengembangan ekonomi hijau dan kelompok subsisten.

Hal itu disampaikan Kepala KPw BI Tegal melalui Konsultan UMKM, Mudasir pada acara Sinergi Katalisator Media Eks Karesidenan Pekalongan dan Press Release Persiapan Penukaran Uang Baru Idul Fitri 2023 di Sala View Hotel, Solo, Sabtu malam (18 Maret 2023).

Dijelaskan Mudasir, bahwa saat ini ada satu program pengembangan yang menjadi prioritas Bank Indonesia, yaitu pengembangan ekonomi atau UMKM hijau dan kelompok subsisten.

Baca Juga: 113 Atlet Kontingen Kota Tegal Siap Berlaga di Porprov Jateng 2023

Pasalnya, seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi dan eksploitasi pembangunan memberikan dampak pada lingkungan. Seperti perubahan yang terjadi pada rob di sejumlah daerah yang semakin bertambah parah, longsor ataupun kerusakan lingkungan lainnya

"Perubahan lingkungan yang terjadi juga memberikan dampak kepada masyarakat. Karenanya, Bank Indonesia turut berperan mengembangkan ekonomi hijau dan kelompok subsisten," ujar Mudasir.

Pada pelaksanaan dan penerapannya, ekonomi hijau yang lebih ramah lingkungan, mengedepankan penggunaan sarana maupun sumber daya alam dengan penuh kehati-hatian agar tidak mengancam kehidupan manusia.

Baca Juga: Bank Indonesia Tegal Gelar Temu Awak Media se-Eks Karesidenan Pekalongan di Solo

Upaya tersebut menjadi sangat penting, agar keberlanjutan pembangunan lingkungan yang baik bisa dirasakan atau memberikan manfaat untuk kehidupan manusia.

Pada penerapan program ekonomi hijau, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal telah memberdayakan petani kopi di Petungkriyono untuk menanam di sela-sela pepohonan yang sudah tumbuh lestari, bukan malah sebaliknya dengan membuka lahan baru dan menebangi pepohonan yang ada.

Termasuk memberdayakan peternak untuk memanfaatkan limbah atau kotoran ternak agar diolah menjadi pupuk kompos.

Baca Juga: Wujudkan Ramadhan yang Kondusif, Polres Tegal Kota Gelar Razia Petasan

Terkait dengan program pengembangan kelompok subsisten, Mudasir menyampaikan, kelompok subsisten merupakan kelompok yang terpinggirkan dan memiliki keterbatasan sarana dan sumber daya alam, seperti warga dipelosok hutan, penyandang disabilitas maupun warga binaan Lapas.

KPw BI Tegal juga telah memberikan bantuan kotak sarang lebah kepada warga di pelosok hutan, agar mereka tidak sembarangan merusak lingkungan seperti menebang pohon untuk dijual. Akan tetapi bisa dengan memanfaatkan lebah untuk diambil madunya.

Hal lain adalah BI Tegal memberikan bantuan alat tenun sarung goyor di salah satu Lapas agar warga binaannya bisa diberdayakan membuat sarung, dan memberikan pemasukan.

Baca Juga: Optimalisasi Investasi, Pemerintah Kota Tegal Susun Perwal RDTR

Upaya yang BI lakukan semata-mata untuk mengembangkan ekonomi hijau dan usaha kelompok subsisten, agar mereka para pelaku bisa lebih sejahtera tanpa memberikan efek buruk pada lingkungan.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler