Perjuangan Berbuah Manis, THL Pemkab Tegal Kini Menjadi Kepala Desa Dukuhjati Kidul

19 Oktober 2023, 17:06 WIB
Kepala Desa Dukuhjati Terpilih, Fajar Fauzi Hakim /Doc/

PORTAL BREBES - Nasib orang siapa yang tahu, Tenaga Harian Lepas dari Pemerintah Kabupaten Tegal kini menjadi seorang kepala desa di Kabupaten Tegal.

Dia adalah Fajar Fauzi Hakim yakni seorang yang bekerja di Tenaga Harian Lepas (THL) Pemkab Tegal yang kini menjadi Kepala Desa Dukuhjati Kidul, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.

Meski tak kapok saat mencalonkan diri sebagai Kepala Desa di lokasi yang sama, Fajar mengaku optimis dan berjuang pada kontestasi Pilkades Serentak Kabupaten Tegal Gelombang 1 tahun 2013 di Desa Dukuhjati Kidul, Kecamatan Pangkah.

Baca Juga: Wali Kota Tegal Launching Giat Komandan Paling Sip

Lantaran tidak kapok dan mantapnya mencalonkan diri kembali pada kontestasi Pilkades Desa Dukuhjati Kidul yang digelar pada 11 Oktober 2023 kemarin, kini berbuah manis dimiliki THL Humas Pemkab Tegal itu.

Fajar berhasil memenangkan kontestasi Pilkades Desa Dukuhjati Kidul dengan memperoleh suara terbanyak dari petahana. Dia memperoleh suara sebanyak 1518 yang mengalahkan lawannya yakni petahana.

Tim Portal Brebes berhasil menemui Fajar dikediamannya di Desa Dukuhjati Kidul, Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Kamis 19 Oktober 2023.

Baca Juga: Pelatihan Tahap I Program Pemagangan Ke Jepang di Kota Tegal Ditutup, Peserta Siap Diberangkatkan

Dalam kesempatan itu, Fajar mengaku tak menyangka dan merasa bersyukur atas kepercayaan masyarakat telah memilihnya menjadikan dirinya sebagai kepala desa terpilih.

Meski begitu, dirinya berterima kasih kepada seluruh warga masyarakat yang bisa mendukung kontestasi Pilkades di Desa Dukuhjati Kidul berlangsung tertib dan aman.

Pengalaman Menjadi Seorang Kades dari THL

Usai diperolehnya suara terbanyak dan mendapat kesempatan menjadi seorang Kades, Fajar mengaku masih berangkat ke kantor Pemkab Tegal.

Ia berkesempatan memberitahukan kepada rekan-rekannya, yang diiringi pamit dan undur diri dari THL Humas Pemkab Tegal.

"Syukuran malah saya main-main ke kantor Pemkab Tegal," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Lihat Ibu Saijah Jalan Kaki dengan Tongkat ke Puskesmas, Inisiatif Antar Naik Mobil Patroli

Meski main ke kantor Pemkab Tegal, dirinya tak lupa akan tugasnya dan kerap ditelephone oleh seseorang yang akan mendatanginya.

"Waktu saya ke kantor, ada yang menelfon ingin ke rumah memberikan selamat atas perolehan menjadi Kades Dukuhjati Kidul, langsung saja waktu itu saya gas pulang," ucapnya.

Tradisi Dodol Bumbung Desa Dukuhjati Kidul

Fajar bercerita bahwa kemenangan dirinya yang terpilih menjadi Kepala Desa Dukuhjati Kidul diwarnai dengan tradisi penyerahan Dodol Bumbung oleh seluruh warga Dukuhjati Kidul kepadanya.

Dia mengungkapkan, bahwa tradisi Dodol Bumbung yang dibawakan warga kepada dirinya adalah suatu tradisi besar yang kerap digunakan saat hari tertentu.

"Misalnya pernikahan, sunatan, hingga perayaan warga atas Kepala Desa yang baru," kata Fajar.

Baca Juga: 113 Anak Yatim SD dan SMP di Kecamatan Tegal Barat Terima Bantuan BAZNAS

Ia menerangkan, dodol bumbung tersebut dibuat dengan bahan kepala, gula hingga tepung beras.

"Ini ciri khas dari warga Desa Dukuhjati Kidul," terangnya.

Sejarah Dodol Bumbung Desa Dukuhjati Kidul

Warga Pembuat Dodol Bumbung Desa Dukuhjati Kidul, Mukhidin menjelaskan, bahwa asal usul dari Dodol Bumbung Desa Dukuhjati Kidul menjadi tradisi saat perayaan besar didesa tersebut adalah bermula dari sosok dari Mbah Kangsi yang mempopulerkannya.

"Mbah Kangsi itu nenek moyang dari Desa Dukuhjati Kidul," jelasnya.

Mbah Kangsi itu, kata dia, kemudian mempopulerkan Dodol Bumbung Desa Dukuhjati Kidul menjadi tradisi hajatan besar disana. Diantaranya seperti pernikahan, sunatan hingga hajatan kepala desa.

Baca Juga: Pentashorufan ZIS Baznas Kota Tegal Sasar Siswa SD, SDLB di Kecamatan Tegal Timur

"Acara Pengantin baik laki-laki maupun perempuan pasti menyelenggarakan tradisi ini. Namun, ini hanyalah untuk orang yang mampu," bebernya.

Mukhidin tak menampik bahwa tradisi Dodol Bumbung Desa Dukuhjati Kidul berat dilakukan warga lantaran biaya yang mahal.

"Namun, ini masih menjadi tradisi yang tidak bisa dihilangkan dari Desa Dukuhjati Kidul," terangnya.

Baca Juga: Pemerintah Kota Tegal Berkomitmen Capai Target PAD

Meski begitu, kata dia, sosok Mbah Kangsi masih dihormati oleh anak cucunya hingga warga sekitar.

"Biasanya pembuatan Dodol Bumbung itu dibayar, namun karena ini hajat desa, jadi warga melakukan pembuatannya secara suka rela," imbuhnya.

Meski dikirimkan Dodol Bumbung Desa Dukuhjati Kidul, Fajar mengaku akan membagikannya lagi kepada warga.

Baca Juga: Cegah Peredaran Uang Palsu Jelang Pemilu 2024, Polisi Sosialisasikan CBP Rupiah

"Ini merupakan bentuk syukuran warga dan saya terima yang kemudian saya membagikannya lagi kepada warga yang menginginkannya," terangnya***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler