PORTAL BREBES - Bupati Wihaji menadaskan, tidak sedikit pelaku usaha makanan dan minuman di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang masih menggunakan bahan- bahan obat untuk campuran makanan atau obat berbahaya.
“Ada mental–mental masyarakat yang masih melanggengkan warisan dengan menganggap bahan makanan tidak berbahaya tapi menurut ilmu kesehatan berbahaya untuk masa depan kesehatan masyarakat,” kata Bupati saat Penandatanganan MoU Antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang dengan Pemkab Batang yang berlangaung di ruang Abirawa kantor bupati setempat, Rabu (10/12/2020).
Baca Juga: Ingin Tidur Rp260 Juta Per Malam?, Datanglah ke Hotel Nihi Sumba NTT
Penandatanganan MoU tentang Pembinaan Pengawasan Obat dan Makanan.tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni dengan Bupati Batang, Wihaji.
Bupati menambahkan, BPOM tidak bisa berkerja sendirian, maka harus ada kerjasama dalam pengawsan obat dan makanan.
Baca Juga: Beberapa Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Bertemu dengan Rasulullah! Berikut Penjelasannya
Dijelaskannya, masyarakat Batang banyak yang usaha di bidang makanan dan obat. Sehingga, dibutuhkan edukasi agar produknya aman dikonsumsi oleh masyarakat sesuai regulasi.
“Saya minta dinas terkait untuk support pelaku usaha agar produknya aman sesuai
Baca Juga: Anda Berkunjung Ke Yogyakarta? Jangan Lewati untuk Berwisata di Gunung Kendil Kulonprogo