Network
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni menuturkan langkah konkrit kerjasama ini akan lebih detail dengan dinas terkait.
“Kita akan bentuk tim koordinasi pembinaan pengawsan tingkat daerah yang terdiri dari Dinas perindag, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan ketahanaan pangan yang berkolaborasi dalam melakukan pengawasan sesuai Inpres No 3 tahun 2017,” terang I Gusti Ayu Adhi Aryapatni.
Baca Juga: Cara Tasya Kamila di Tengah Pandemi, Masih Konsisten Batasi Kegiatan di Rumah
Tidak hanya itu, lanjutnya, melalui kerjasama ini Pemkab Batang bisa melakukan pengawasan secara mandiri dan BPOM membantu melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik.
Secara operasionalnya sudah dilakukan untuk pengawasan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP).
Baca Juga: Kabar Buruk Buat Para Perokok, Sri Mulyani Indrawati Sebut Cukai Rokok 2021 Naik 12,5 Persen
“Secara aturan kita tidak bisa langsung ke IRTP nya, kewenangan ada di Kabupaten seperti sertivikasinya, ijin edarnya yang akan dilakukan secara bersama– sama, BPOM hanya mengawasi dan rekomendasikan ke dinkes untuk memberikaan sanksinya,” pungkas , I Gusti Ayu Adhi Aryapatni. ***
Bupati Batang Wihaji menandatangani MoU dengan Kepala BPOM Semarang, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni tentang Pembinaan Pengawasan Obat dan Makanan di ruang Abirawa, kantor bupati setempat, Kamis (10/12/2020).*/Humas Setda Batang/
