Jangan Sampai Salah, Begini Niat dan Doa Buka Puasa Sesuai Tuntunan Islam Menurut Ustadz Adi Hidayat

31 Maret 2022, 13:59 WIB
Ustadz Adi Hidayat mengatakan ada doa yang dibacakan ketika akan memasuki awal Ramadhan pada saat penetapan hilal /YouTube Adi Hidayat Official /

PORTAL BREBES - Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah wajib bagi umat Islam yang mampu.

Ibadah puasa dikerjakan pada bulan Ramadhan setiap tahunya berdasarkan kelender Islam.

Ibadah tersebut dikerjakan selama sebulah penuh dengan tidak boleh makan dan minum sejak imsakiah hingga waktu berbuka.

Baca Juga: Masih Belum Kapok Pakai Minyak Goreng Berulang-ulang? Coba Simak Kata dr. Zaidul Akbar Ini Akan Auto Kapok!

Banyak pahala yang di dapat saat bulan Ramadhan yang bisa dikerjakaan maupun diamalkan.

Untuk menjalankan ibaddah puasa bulan Ramadhan, setap muslim yang akan mengerjakanya diwajibkan niat puasa.

Adapun niat puasa yang umum diucapkan yakni:

"Nawaitu shauma ghodin an adaa'i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahi ta'ala"

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

Sedangkan buka puasa diawali dengan doa. Doa tersebut memiliki 2 versi.

Dikutip dari YouTube Shiratal Mustaqiem, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan 2 versi doa berbuka puasa.

Versi pertama adalah versi yang sering dilaksanakan umat Islam. Begini doanya:

"Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu"

Artinya: Ya Allah, kepada-Mu saya berpuasa dan kepada-Mu saya berbuka.

Menurut Ustadz Adihidayat, doa tersebut tercantum dalam kitab Hadist Abu Dawud.

Ia mengatakan, hadist tersebut memiliki status lemah atau dha'if.

"Sehingga di beberapa tempat haditsnya dha'if," kata Ustadz Adi Hidayat.

Menurutnya, lemahnya hadist tersebut bukan karena persoalan redaksi, tetapi karena periwayatanya.

Ustadz adi Hidayat menerangkan, jika ada hadist yang dinilai dha'if secara sanad dan bukan secara matan atau isi maka hadist tersebut dimasukan kedalam amalan-amalan yang boleh dilaksanakan.

Ia mengingatkan bahwa matan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Al Qur'an serta hukum-hukum lainya.

"Maka boleh, itu kesepakatan ulama hadits, sekalipun dinilai dha'if, tapi kalau isinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai tadi, dan dianggap sebagai fado'ilul a'mal," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Sementara itu, doa buka puasa versi lainya menurut Ustadz Adi Hidayat yaitu dari Abdullah bin Umar mengatakan, Rasulullah SAW membaca doa buka puasa:

"Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insya-Allah"

Artinya: Telah hilang rasa haus, telah basah urat nadi dan telah tetap pahala jika Allah menghendaki.***

 

Editor: Yudhi Prasetyo

Sumber: YouTube Shiratal Mustaqiem

Tags

Terkini

Terpopuler