Tips Menahan Marah, Ini Doa dan Amalannya

- 5 April 2022, 04:40 WIB
Doa
Doa /

PORTAL BREBES - Dalam Islam dianjurkan agar seseorang untuk selalu mengontrol diri dan mengendalikan rasa marah.

Dikisahkan bahwa Rasulullah SAW menyadari bahayanya kondisi seseorang di bawah pengaruh kemarahan.

Baca Juga: Ingin Suaranya Merdu, Ini Doanya Nabi Daud

Karenanya, Rasulullah SAW mengajarkan bacaan doa dan tindakan-tindakan sebagai cara mengatasi amarah, yakni sebagai berikut.

Doa Menahan Amarah

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ

Latin: Allâhummaghfirlî dzanbî, wa adzhib ghaizha qalbî, wa ajirnî minas syaithâni.

Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.”

Baca Juga: Anak Prajurit TNI Kodim 0712 Tegal Juara 1 Karate

Bacaan ta’awudz

Rasulullah memberi resep mengusir setan dan marah dengan membaca ta’awudz:

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

Latin: A‘ûdzubillâhi minasy syaithânir rajîm

Artinya "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."

Baca Juga: Siapkan Kader Profesional, PCNU Kabupaten Tegal Adakan Skill Hub

Rasulullah juga memberikan 4 amalan untuk mengendalikan amarah.

Berikut 4 amalan yang bisa kita lakukan untuk mengadapi rasa marah:

1. Berwudhu

Tips pertama menahan amarah yaitu dengan berwudhu ataupun mandi.

Marah merupakan sifat yang berasal dari setan.

Setan merupakan makhluk ciptaan Allah yang terbuat dari api maka dengan wudhu ataupun mandi amarah akan terpadamkan.

Manfaat berwudhu dalam Islam atau mandi maka tubuh dan hati akan menjadi suci kembali.

Baca Juga: Polri Berhasil Ungkap Kerugian Korban Robot Trading DNA Pro Sebesar Rp 97 Miliar

Tips menahan amarah dengan cara berwudhu terdapat dalam hadist Urwag As-Sadi Radhiyallahu ‘anhu yang berkata :

إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

“Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Baca Juga: Begini Solusinya Bagi Penderita Sakit Maag yang Menjalankan Ibadah Puasa

2. Perbanyak dzikir dan mohon perlindungan Allah SWT

Tips yang kedua yaitu perbanyak dzikir dan juga mohon perlindungan Allah SWT.

Ketika sedang marah maka tips menahan amarah yang sangat mujarab yaitu berdzikir membaca istighafr, takbir, tahmid, dan bacaan dzikir lainnya.

Jangan hanya membaca bacaan doa dan dzikir setelah sholat saja, akan tetapi berdzikir lah setiap kali kita sedang marah.

Sumber terjadinya amarah yaitu disebabkan oleh setan maka dengan begitu mohon perlindungan Allah SWT agar terhindar dari godaan setan, cara nya yaitu dengan banyak membaca Ta’awwudz.

Suatu hari sahabat sedang duduk bersama Nabi Muhammad SAW kemudian ada dua orang yang sedang saling marah-marah hingga akhirnya memaki dan salah satu orang tersebut telah sangat merah wajahnya dan terlihat jelas urat lehernya.

Kemudian Rasulullah SAW pun bersabda:

إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ

Rasulullah SAW mengetahui ada satu kalimat yang dapat dibaca oleh orang yang marah tersebut kemudian marahnya akan hilang. Kalimat tersebut yaitu kalimat ta’awuddz ” A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, maka marahnya akan segera hilang (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Ini Kabar Gembira Soal Honorer yang akan Diangkat Menjadi ASN

3. Mengingat sebuah hadis keutamaan menahan marah

Dari Muadz bin Anas Al-Juhani, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil dihadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki." (HR. Abu Daud, Turmudzi).

Baca Juga: Wow.. Merokok di Kawasan ini, akan Didenda Rp 50 Juta

4. Mengambil posisi lebih rendah (menjadi duduk)

Cara menahan amarah dalam Islam yang ketiga yaitu megambil posisi lebih rendah atau mengubah posisi menjadi duduk.

Seseorang ketika sedang marah cenderung berada pada posisi lebih tinggi atau berdiri.

Dengan berdiri maka orang tersebut dapat melampiaskan amarahnya dengan cara-cara yang tidak diperbolehkan seperti memukul, dll.

Sedangkan jika berada pada posisi yang lebih rendah atau duduk maka akan sulit untuk melakukan hal tersebut sehingga orang yang sedang marah pun akan cenderung memilih untuk tidur meluapkan amarahnya.

Cerita tersebut diriwayatkan oleh sahabat nabi, Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dimana beliau memilih mengubah.

Halaman:

Editor: Dewi Prima Mayasari

Sumber: gridhype.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x