Seiring berjalannya waktu, kemampuan Khadijah dalam berbisnis meningkat, dan hartanya semakin menggunung.
Jika ada kafilah dagang yang berangkat dari Mekah dapat dipastikan bahwa separuhnya adalah harta perdagangan milik Khodijah. Namun hal tersebut tidak membuatnya sombong.
Baca Juga: Inilah Bacaan Istighfar di Bulan Rajab, Penyelamat dari Sentuhan Api Neraka
Pernikahan Khadijah dengan Rasulullah
Kala itu tak sedikit orang yang datang untuk melamar Khadijah. Namanya yang di dengar dari berbagai macam penjuru, membuat banyak pemuda ingin meminangnya. Namun tak jarang juga orang-orang melamar karena mengincar harta dan kecantikan Khadijah semata.
Itulah mengapa dalam waktu yang lama Khadijah belum menemukan pemuda yang cocok untuknya.
Hingga suatu hari Rasulullah bersama Pamannya mendatangi rumah Khadijah untuk membahas perihal kontrak kerja sebagai agen dari salah satu toko milik Khadijah.
Baca Juga: Inilah Bacaan Istighfar di Bulan Rajab, Penyelamat dari Sentuhan Api Neraka
Saat itulah Khadijah merasa ada yang aneh pada dirinya. Entah mengapa jantungnya berdegup kencang dan hatinya berbunga-bunga.
Maisaroh selaku partner Rasulullah pun menceritakan sikap sopan dan pemikiran cerdas Rasulullah saat berdagang. Setiap hari-harinya, Maisaroh selalu datang menceritakan sosok Rasulullah pada Khadijah.
Hal ini membuat Khadijah jadi terus terbayang-bayang. Wanita teladan ini mengagumi sifat baik dan pemikiran cerdas Rasulullah.