Dikutip dari Syafi'i Hadzami dalam buku Taudhihul Adilah, jika seorang muslim dalam keadaan hadats besar, ia dianjurkan untuk mandi sebelum terbitnya fajar.
Baca Juga: Minta Maaf Menjelang Ramadhan Wajib atau Sunnah?, Tradisi Umat Muslim Setiap Tahun
Di sisi lain, ada pendapat mengenai mandi wajib bagi wanita haid yang hendak melakukan puasa. Apabila darah haid seorang wanita telah berhenti pada waktu sebelum terbit fajar (waktu Subuh), lalu dia belum sempat mandi melainkan sesudah terbit fajar (waktu Subuh), maka diperbolehkan untuk berpuasa.
Tidak disyaratkan bagi orang yang berpuasa untuk terbebas dari keadaan junub, sedangkan hukum wanita yang telah berhenti haidnya pada waktu sebelum fajar itu sama dengan orang junub.
Pendapat serupa juga dinyatakan oleh Syekh Utsaimin dalam Majmu' Fatawa. Dia menjelaskan, jika seorang wanita dalam keadaan haid kemudian suci sesaat sebelum fajar pada bulan Ramadhan, wajib baginya berpuasa pada hari itu walaupun belum mandi, kecuali setelah terbit fajar, dan puasanya sah.
Baca Juga: 5 Persiapan Menjelang Bulan Ramadhan, Mari Menyambutnya dengan Penuh Kegembiraan!
Dikutip dari buku 125 Masalah Puasa karya Muhammad Anis Sumaji, yang menguatkan penjelasan di atas dengan menjelaskan bahwa mandi wajib penting dilakukan sebelum Subuh lantaran kewajiban yang mengharuskan melaksanakan salat Subuh.
Dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunah Berikut Juz 'Amma Untuk Pemula karya Zaky Zamani, berikut niat mandi wajib atau keramas sebelum memasuki waktu puasa Ramadan.
Baca Juga: Lupa Jumlah Hutang Puasa? Begini Cara Gantinya!
Niat dilafalkan bersamaan dengan membasuhkan air pertama ke tubuh. Niat mandi wajib atau keramas puasa Ramadan ialah: