Mengulik Lebaran Ketupat 8 Syawal, Tradisi Perekat Silaturahmi

- 16 April 2024, 06:30 WIB
Lebaran ketupat atau riyoyo kupa, salah satu tradisi tahunan setiap tanggal 8 Syawal
Lebaran ketupat atau riyoyo kupa, salah satu tradisi tahunan setiap tanggal 8 Syawal /Instagram @kuetradisionalindonesia/

Ketupat biasanya dibuat sehari sebelum acara riyoyo kupat, dimana sebelumnya warga juga saling berkunjung ke tetangga dan sanak saudara untuk mengantar ketupat sebagai media silaturahmi.

Baca Juga: Ternyata Zakat Fitrah Bisa Dibayar Secara Online, Begini Caranya!

Ketupat disajikan bersama makanan pendamping, orang Surabaya mengistilahkan dengan nggowo konco seperti kuah sup, lodeh, kare, sambel goreng ati, dan lain-lain.

Dalam bahasa Jawa kupat adalah singkatan dari 'ngaku lepat' yang berarti mengaku salah. Secara fisik, ketupat juga mengandung makna filosofis mulai dari bentuk, isi, hingga bahan pembungkusnya.

Dari segi warna, ketika ketupat dibelah dan berwarna putih melambangkan kebersihan dan kesucian hati setelah meminta maaf atas segala kesalahan.

Baca Juga: Sìapa Saja yang Wajib Bayar Zakat Fitrah dan Bagaimana Syaratnya

Bahan pembungkus ketupat adalah daun kelapa muda atau janur yang berarti 'jatining nur' yang berarti hati nurani.

Beras sebagai isi dari ketupat sebagai simbol hawa nafsu manusia. Secara keseluruhan kupat bermakna nafsu dunia yang dibungkus dengan hati nurani.

Dalam tafsir yang lain, kupat dimaknai sebagai 'kaffatan' yang berasal dari Bahasa Arab yang bermakna kesempurnaan dalam arti kembalinya manusia kepada fitrah (kesucian) saat merayakan hari raya Idul Fitri.

Baca Juga: 5 Cara Menyentuh Hati Orang Tua Saat Meminta Maaf di Hari Raya!

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah