Pertimbangkan Sebelum Memutuskan, 7 Dampak Negatif Perceraian pada Anak

31 Oktober 2023, 06:00 WIB
ilustrasi perceraian dan dampaknya pada anak /Foto: Ilustrasi (Pixabay).

PORTAL BREBES - Perceraian dianggap sebagai jalan keluar atau solusi terbaik, bagi pasangan suami istri disaat mereka sudah tidak lagi menemukan titik terang, ataupun alasan untuk mempertahankan hubungan yang sudah dijalin.

Namun, pasangan suami istri yang terlihat ideal juga bisa saja dihadapkan pada situasi ini. Alasan perceraian sendiri bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Dikutip dari pa-muarateweh.go.id, saat bercerai bukan hanya pasangan tersebut yang menerima dampaknya. Jika mereka sudah dikaruniai anak saat bercerai, maka anak tersebut juga akan terkena imbas dari perceraian orang tua mereka.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun 2023, Kasus Perceraian di Kabupaten Tegal Tinggi : Ada 2660 Janda Baru

Apalagi jika anak tersebut masih terlalu muda untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi pada orangtuanya. Banyak sekali kasus penelantaran anak yang disebabkan oleh sebuah perceraian, dikarenakan tidak ada satupun yang mau mengurusnya, berikut dampak negatif pada anak setelah orang tua bercerai, di antaranya:

1. Anak akan Merasa Bersalah

Pikiran anak-anak memang kerap kali belum matang, sehingga saat orangtua memutuskan untuk bercerai mereka akan merasa bahwa hal ini terjadi karenanya. Mereka akan merasa sangat bersalah, apalagi jika anak masih berusia di bawah 12 tahun. Mereka tergolong sangat rapuh dalam menghadapi hal ini. Anak akan merasa jika dunia mereka menjadi berantakan setelah kedua orangtua bercerai.

Baca Juga: Kopi jadi Teman Setia atau Musuh Dalam Gelap? Mengungkap Dampak Kecanduan

2. Anak Jadi Paranoid

Saat orangtua memutuskan untuk bercerai, maka anak akan berisiko kehilangan rasa percaya diri, ketenangan batin, dan kehilangan cita-cita. Mereka tidak lagi memiliki semangat dalam menjalani kehidupan. Hasilnya, mereka akan berkembang menjadi pribadi yang paranoid. Sifat ini akan membuatnya menarik diri dari pergaulan di masyarakat, dan ia akan memilih untuk bersembunyi dalam kesendirian, atau bahkan menjadi seorang pribadi yang kasar.

3. Bertabiat Buruk

Anak-anak korban perceraian biasanya cenderung merasa tidak memiliki arah tujuan hidup, dan tidak memiliki pendukung dalam hidupnya. Mereka akan menjadi anak yang di luar kendali dan lebih agresif. Mereka juga cenderung lebih mudah terlibat dalam penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Baca Juga: Dampak Broken Home Terhadap Perkembangan Anak

4. Tidak Mau Menikah

Rasa trauma yang terjadi akibat perceraian akan membuat anak menghindari pernikahan saat ia dewasa. Ia akan merasa enggan melangsungkan pernikahan karena takut mengalami hal yang sama seperti orangtua mereka.

5. Kualitas Kehidupan yang Rendah

Anak-anak yang kedua orangtuanya bercerai, biasanya mengalami penurunan kualitas kehidupan. Hal ini disebabkan uang saku mereka berkurang, karena orangtua mereka sudah enggan berkomunikasi untuk tetap memenuhi kebutuhan hidup sang anak.

6. Penurunan Akademik

Menurut beberapa penelitian, anak-anak korban perceraian akan mengalami masalah perilaku. Kegiatan belajar mereka cenderung tidak lagi ada yang mengontrol, sehingga berdampak pada kemampuan akademik mereka.

Baca Juga: Akibat Dampak Kekeringan, Warga di Desa Kedungasri Kendal Bikin Sumur Dengan Alat Seadanya

7. Kesepian

Ini adalah salah satu dampak psikis yang pasti terjadi pada anak korban perceraian. Rasa kesepian inilah yang akan sangat mencolok, sebab mereka akan merasakan kehilangan salah satu orangtuanya.

Perceraian bukanlah jalan keluar terbaik. Maka dari itu, sebelum bercerai pertimbangkan secara matang akibatnya hingga jauh ke depan. Banyak pengalaman menunjukkan bahwa perkawinan yang bermasalah masih bisa diselamatkan tanpa perlu bercerai.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler