7 Tanda Inner Child Terluka, Tidak Kasat Mata tapi Dampak Negatifnya Nyata

23 November 2023, 09:00 WIB
Tidak semua orang menyadari tanda inner child terluka /Pexels/

PORTAL BREBES - Inner child adalah hasil dari sekumpulan peristiwa masa kecil yang membentuk kepribadian seseorang pada masa mendatang. Inner child dibagi menjadi dua jenis, yaitu inner child bahagia dan inner child yang terluka (trauma).

Jika seseorang diasuh dengan cara yang lembut dan penuh perhatian, ini merupakan tanda inner child yang bahagia karena sudah mendapatkan kasih sayang yang layak sejak dini dari orang tuanya.

Sedangkan, inner child yang terluka bisa terjadi jika seseorang diasuh dengan cara yang keras atau bahkan kasar, kemudian ia akan cenderung memperlakukan orang lain bahkan mengasuh anaknya dengan cara yang sama. Namun, tidak hanya pola asuh yang salah.

Baca Juga: Gadis Belia di Brebes Digarap di Pantai Hingga Melahirkan Anak, Orang Tua Lapor Polisi

Inner child yang terluka juga bisa disebabkan oleh seseorang yang broken home, ditinggalkan oleh orang terkasih, diskriminasi, perundungan, dan peristiwa lainnya yang menyebabkan trauma.

Melansir dari yankes.kemkes.go.id, sayangnya, tidak semua orang menyadari tanda inner child terluka akibat peristiwa buruk di masa kecil mereka. Sulitnya menyadari inner child yang terluka, bisa jadi karena peristiwa buruk di masa kecil sudah dianggap sebagai hal yang normal.

Sehingga, orang terbiasa mengubur rasa sakit akibat peristiwa tersebut sedalam-dalamnya. Apa yang terkubur di alam bawah sadar, seringkali terwujud dalam bentuk perilaku atau tindakan yang mengganggu kehidupan di masa dewasa.

Baca Juga: Cara Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak-Anak, Lakukan Sebelum Terlambat!

Memulihkan inner child yang terluka membutuhkan waktu, tapi langkah pertamanya adalah mengenali tanda inner child terluka terlebih dahulu. Jika salah satu dari 7 tanda ini terjadi, Anda mungkin memiliki inner child yang terluka:

1. Takut ditinggalkan

Memiliki ketakutan yang luar biasa akan ditinggalkan oleh orang-orang dalam hidup. Gejala ketakutan tersebut bisa berupa perasaan tidak bisa jauh dari pasangan, sangat bergantung dan tidak mandiri, merasa tidak layak dicintai, insecure, atau bahkan menjadi gangguan kecemasan dan depresi.

Orang-orang yang takut ditinggalkan, selalu menuntut bukti kesetiaan dan komitmen orang lain. Hal ini dapat menjadi masalah, karena perilaku dan tindakan orang tersebut terlalu dipengaruhi oleh konsep di masa lalunya, dan mengaburkan fakta yang sebenarnya terjadi di masa kini saat orang tersebut menjalani hubungan.

Baca Juga: Sebabkan Lambat Memahami Pelajaran, Waspadai Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak

2. Memiliki perasaan bersalah yang berlebihan

Rasa bersalah adalah penyesalan atau beban tanggung jawab yang dihadapi orang setelah mereka melakukan kesalahan. Rasa bersalah adalah hal yang wajar. Kecuali jika perasaan ini muncul tanpa ada alasan yang jelas.

Bisa jadi hal tersebut juga adalah tanda inner child terluka akibat sering dibuat merasa bersalah di masa kecil. Serta, Anda tidak pernah sembuh darinya. Sengaja atau tidak, terkadang orang dewasa membuat anak-anak merasa bertanggung jawab atas hal-hal di luar kendali mereka, dan hasilnya adalah emosi bersalah yang tidak perlu.

Baca Juga: Anak Introvert, Ini 3 Skill yang Bisa Dipelajari

3. Memiliki trust issue

Jika di masa kecil Anda sering dibohongi, dicurangi, atau dimanipulasi, ada kecenderungan bagi Anda untuk mempertanyakan niat orang lain. Dengan kata lain, Anda menjadi sangat mudah curiga atau berprasangka buruk.

Hal tersebut merupakan mekanisme bertahan dari rasa sakit atau kekecewaan akibat dikhianati orang lain. Namun, kecurigaan yang berlebihan dapat merusak suatu relasi yang sehat. Tidak semua orang berencana untuk berbuat jahat kepada Anda.

Menolak untuk percaya kepada orang yang benar-benar tulus, akan menjauhkan Anda dari hubungan yang sehat. Jika merasa memiliki trust issue yang berlebihan, cobalah untuk mengingat kembali apakah di masa kecil Anda sering dibohongi atau dimanipulasi oleh orang lain.

4. Takut menetapkan dan menegakkan batasan privasi

Orang yang memiliki inner child yang terluka terkadang kesulitan menetapkan batasan dan menegakkannya. Contohnya adalah people pleaser. Jika Anda tidak dapat mengatakan tidak atas permintaan orang lain yang mengganggu kenyamanan Anda, kemungkinan besar Anda termasuk dalam golongan people pleaser.

Bisa jadi karena Anda sungkan menyakiti perasaan orang lain atau mungkin Anda hanya tidak pandai mengungkapkan pikiran Anda.

Baca Juga: Lakukan 3 Kebiasaan Sederhana Ini untuk Membuat Anak Lebih Cerdas

5. Terlalu mudah marah

Ketika seseorang berulang kali tidak mampu bersikap tenang dan kehilangan kendali dalam mengelola emosi, itu adalah tanda bahwa ada masalah yang lebih dalam.

Marah yang berlebihan bisa merupakan tanda adanya inner child yang terluka akibat pada masa kecil mengalami ketidakadilan dan peristiwa yang membuat frustasi, tapi tidak dapat mengungkapkannya. Dengan kata lain, ada amarah yang terpendam sekian lama di dalam alam bawah sadar.

6. Kesulitan melepaskan sesuatu yang telah berlalu

Kesulitan melepaskan sesuatu yang telah berlalu juga merupakan salah satu tanda inner child terluka. Anda perlu mewaspadainya jika terus menerus merasakan hal demikian.

Baca Juga: Catat! Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak dan Dampaknya

7. Takut menyatakan pendapat pribadi

Banyak orang merasa takut menyatakan pendapat pribadinya karena merasa tidak penting, takut dihakimi, dan tidak akan dihargai oleh orang lain. Hal ini bisa jadi karena pola pengasuhan orang tua yang otoriter di masa lalu.

Anak terbiasa mengikuti aturan, arahan, dan rencana orang tua tanpa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan menentukan pilihan. Hasilnya adalah, anak jadi tumbuh dewasa dengan rasa takut untuk merencanakan, berpendapat, dan mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.

Menyadari tanda inner child terluka dan memulihkannya sangatlah penting. Agar sebagai suami atau istri, Kita dapat membangun relasi yang baik dengan pasangan. Dan jika sebagai orang tua, Kita tidak mewariskan luka batin tersebut kepada anak-anak.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler