Mengapa Generasi Milenial dan Gen Z Cenderung Lebih Suka Berhutang? Yuk Kenali Alasannya!

27 November 2023, 19:30 WIB
General milenial dan gen Z perlu membekali diri dengan literasi keuangan yang baik /Pexels/

PORTAL BREBES - Istilah generasi milenial dan gen Z dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi informasi yang kian pesat, dan cepat berkembang. Istilah tersebut sudah diterima, dan digunakan masyarakat pada umumnya.

Adapun milenial yaitu generasi yang lahir pada 1981-1996, dan saat ini berusia 24-39 tahun. Sedangkan gen Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012, dan sekarang berusia 8-23 tahun. Generasi milenial dan gen Z diketahui payah dalam hal mengatur keuangan. Pasalnya, keduanya diketahui memiliki hutang jauh lebih banyak dibandingkan dengan generasi baby boomers.

Dikutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, ada fakta baru soal generasi milenial dan gen Z yang memiliki hutang terlihat dari data kepemilikan rekening, dan jumlah outstanding pinjaman pada fintech P2P lending.

Baca Juga: 2 Alasan Gen Z dan Generasi Milenial Cenderung Lebih Suka Berhutang

Statistik Fintech P2P Lending (fintech pendanaan bersama) OJK pada Desember 2022 menunjukkan bahwa 62 persen rekening fintech pendanaan bersama dimiliki oleh nasabah usia 19-34 tahun.

Tidak jauh dari angka tersebut, 60 persen pinjaman dari fintech pendanaan bersama juga disalurkan kepada nasabah usia 19-34 tahun. Artinya pengguna fintech pendanaan bersama didominasi oleh generasi milenial dan gen Z.

Oleh karena itu, tidak heran jika keduanya dianggap cenderung suka berhutang. Lalu, mengapa generasi milenial dan gen Z cenderung lebih suka berhutang? Yuk kenali alasannya supaya Anda yang termasuk dalam generasi milenial atau gen Z bisa terhindar dari kebiasaan berhutang, apalagi hutang konsumtif.

Baca Juga: Empat Siswa SMK Negeri 2 Slawi Raih Beasiswa Petani Milenial Tersenyum

1. Didorong oleh kemajuan teknologi

Saat ini banyak sekali aplikasi digital yang memberikan kemudahan dalam mengajukan pinjaman seperti fintech pendanaan bersama, dan paylater.

Jika dahulu mengajukan pinjaman perlu dilakukan secara tatap muka, sekarang pinjaman bisa dilakukan secara digital, persyaratannya pun lebih mudah dan praktis. Selain aplikasi pinjaman, ada juga aplikasi untuk belanja online baik berupa e-commerce, aplikasi pemesanan tiket, maupun aplikasi pemesanan makanan.

Belanja dan berwisata semakin mudah. Apalagi jika aplikasi tersebut menawarkan layanan paylater, Kita bisa membeli terlebih dahulu dan membayarnya nanti. Padahal hal tersebut termasuk ke dalam hutang konsumtif. Untuk itu, penting sekali menyikapi kemajuan teknologi, dan kemudahan berbagai aplikasi digital secara bijak.

Anda perlu membekali diri dengan perencanaan keuangan yang baik, agar terhindar dari belanja konsumtif. Ingat selalu hanya berhutang untuk keperluan mendesak, jangan mudah tergiur kemudahan aplikasi digital.

Baca Juga: 5 Aplikasi Pembuat Lamaran Kerja Lebih Profesional, No 3 Lagi Sering Di Pakai Milenial

2. Didorong oleh profil generasi milenial dan gen Z sebagai kelompok usia produktif yang bekerja, dan memiliki pendapatan

Artinya Gen Z dan Milenial memiliki uang untuk membiayai belanja, dan kebutuhan sehari-hari. Hanya saja jika tidak cakap mengatur keuangan, generasi milenial dan gen Z akan cenderung menjadi konsumtif.

Lebih jauh lagi, jika pendapatan yang dimiliki tidak cukup untuk membiayai pengeluaran, maka hutang akan menjadi solusi sementara, padahal ini merupakan sumber masalah. Misalnya Anda menggunakan paylater untuk membeli gadget baru dengan dalih akan menerima gaji, dan dapat melunasi hutang tersebut di bulan depan. Jika tidak membuat perencanaan keuangan yang baik hal ini justru bisa membebani Anda di masa depan.

Itulah penjelasan mengenai alasan mengapa generasi milenial dan gen Z cenderung lebih suka berhutang. Kurangnya literasi keuangan membuat sulit untuk menabung atau berinvestasi, malah cenderung menggunakan produk pinjaman secara tidak bijak.

Baca Juga: Ibu Bahagia, Menghasilkan Generasi Aset Bangsa yang Berharga

Untuk itu, Anda perlu membekali diri dengan literasi keuangan yang baik. Dengan memiliki pemahaman produk keuangan dan perencanaan keuangan, Anda akan lebih selektif dalam mengatur pengeluaran, mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan, sehingga tidak terjerumus dalam kebiasaan berhutang. Semoga artikel ini bermanfaat.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler