Berbuka Puasa dengan Kurma atau Teh Manis, Mana yang Lebih Baik? Simak Ulasannya!

8 Maret 2024, 08:30 WIB
Kurma dan teh manis banyak dicari untuk berbuka puasa /Pexels/

PORTAL BREBES - Berbuka puasa identik dengan minuman atau makanan manis. Minuman atau makanan manis yang banyak dicari untuk berbuka puasa contohnya adalah kurma dan teh manis.

Ya, kurma dan teh manis sangat umum ditemui di meja makan saat waktunya berbuka puasa. Namun, berbuka puasa dengan kurma atau teh manis mana yang lebih baik?

Melansir dari dinkes.jogjaprov.go.id, kurma mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dipecah, dan diserap tubuh sehingga mampu dengan cepat diubah menjadi energi yang siap dipakai tubuh.

Baca Juga: Ramadan Penuh Energi! 5 Rahasia Agar Tubuh Tetap Bugar dan Prima Saat Puasa

Anjuran untuk mengonsumsi kurma setelah berpuasa selama 14 jam ternyata memberikan dampak baik bagi kesehatan. Hal itu karena apabila kurma dikonsumsi saat berbuka puasa dengan keadaan perut kosong, maka dapat menurunkan rasa lapar dan mampu mengembalikkan kesegaran tubuh dengan cepat.

Oleh karena itu, buah kurma dinilai menjadi makanan yang baik dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat yang dibutuhkan setelah berpuasa. Kandungan gizi terbesar dalam buah kurma berupa gula dengan komposisi sebesar 70 persen.

Dalam satu buah kurma dengan berat sekitar 8,3 gr mengandung energi sebesar 23 kalori. Jumlah kalori tersebut lebih besar 1,5-1,8 kali lipat dibanding dengan gula tebu.

Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Mengganggu Kesehatan Saat Berbuka Puasa, Apa Saja?

Selain itu, kandungan protein pada 100 gr buah kurma basah sebesar 1,4-1,7 gr dan meningkat menjadi 2,14 gr dalam 100 gr apabila dikonsumsi dalam bentuk buah kurma kering. Peningkatan protein ini berkaitan dengan berkurangnya kandungan air dalam buah kurma kering.

Namun, tidak perlu khawatir karena kurma yang biasa kita konsumsi saat bulan Ramadhan masuk ke dalam golongan kurma kering. Jenis kurma ini telah matang di pohon, dan sengaja dipanen di akhir masa panennya agar mengandung sedikit air.

Sementara itu, minum teh merupakan salah satu budaya timur yang terus dipertahankan hingga kini. Rasa manis pada teh berasal dari gula atau pemanis tambahan. Sedangkan teh yang dikemas dalam kemasan botol atau kotak memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dari kebutuhan tubuh.

Baca Juga: Tempe Sebaiknya Dimakan Mentah atau Dimasak Dulu, Begini Manfaat Kesehatan Kuliner Berbahan Kedelai Ini

Jenis gula yang sering digunakan untuk membuat teh manis yaitu gula tebu atau gula pasir. Dalam satu sendok makan atau setara 10 gr gula pasir mengandung 37 kalori dan 92 gr karbohidrat.

Seringkali, Kita menambahkan 2 sendok makan gula pasir untuk membuat secangkir teh manis. Sementara itu, menurut Pedoman Gizi Seimbang, dalam sehari maksimal konsumsi gula pasir sebanyak 4 sendok makan.

Apabila kebiasaan minum teh manis ini sering dilakukan, maka secangkir teh manis yang kita minum telah mengambil setengah jatah konsumsi gula dalam sehari. Jenis gula yang terkandung dalam teh merupakan jenis karbohidrat sederhana yang mudah diserap tubuh, tetapi dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat.

Baca Juga: Ajarkan Anak Berpuasa! 7 Rahasia Sukses Membimbing Anak Menjalankan Ibadah Puasa

Teh mengandung tanin yang berfungsi sebagai antidiare, menghentikan perdarahan, menurunkan kolesterol darah, dan menyegarkan pernafasan. Namun, tanin berperan dalam pengurangan daya serap zat besi (Fe), sehingga tidak dianjurkan untuk minum teh bersamaan dengan konsumsi sumber zat besi seperti daging merah.

Salah satu penelitian menunjukkan bahwa rata-rata selisih peningkatan gula darah saat berbuka puasa dengan kurma relatif lebih rendah dibandingkan jika berbuka puasa dengan teh manis.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurma lebih baik untuk berbuka puasa. Semoga artikel ini bermanfaat.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler