Bulog Akan Datangkan 80.000 Ton Daging Kerbau Impor dari India

3 Februari 2021, 15:26 WIB
Pemerintah melalui Perum Bulog akan impor daging kerbau dari India untuk antisipasi lonjakan harga menjelang Idul Fitri yang akan tiba bulan Mei 2021. /instagram/sri_wiyantri/

PORTAL BREBES - Guna mengantisipasi lonjakan harga daging sapi menjelang lebaran nanti, saat ini Perum Bulog telah mempersiapkan impor daging kerbau dari India.

Tidak tanggung-tanggung, Bulog kali ini akan mendatangkan 80 ribu ton daging kerbau untuk memenuhi kebutuhan pasar saat lebaran Idul Fitri yang akan jatuh pada bulan Mei mendatang.

Rencana impor daging kerbau tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso secara virtual, Rabu (3/2/2021).

"Kita mengajukan impor daging khususnya menghadapi puasa dan Lebaran, karena kebutuhan akan meningkat sehingga jauh-jauh hari mengajukan. Sudah diputuskan dalam rakortas bahwa Bulog mendapatkan untuk impor daging kerbau 80.000 ton, tunggal," kata Budi Waseso.

Baca Juga: Inilah Cara Dapat Diskon dan Token Listrik Gratis Bulan Februari 2021, Hanya Untuk 32,45 Juta Pelanggan

Buwas, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa importasi akan dilakukan secara bertahap, sesuai kebutuhan pasar, agar harga daging produksi dari peternak lokal tidak jatuh dan stabilisasi harga dapat terjaga.

Menurut Buwas, masyarakat kini sudah familiar dengan konsumsi daging kerbau, bahkan mampu menekan harga daging sapi yang bergejolak di pasaran.

Bulog pun akan melakukan proses lelang kepada calon pemasok (supplier) daging di India. Namun demikian, ia tidak bisa memastikan waktu pengiriman, mengingat kebijakan karantina wilayah (lockdown) yang bisa sewaktu-waktu diterapkan oleh Pemerintah India.

Baca Juga: Mau Tahu 10 Peringkat Orang Terkaya di Indonesia? Ada yang Tajir Melintir dengan Kekayaan Rp547 Triliun

"Kita belum melakukan lelang karena suratnya baru kita dapat. Kita baru membuat administrasi surat yang nanti ditindaklanjuti dengan undangan terbukan kepada para calon supplier," kata Buwas.

Buwas berharap realisasi importasi ini sesuai dengan alokasi yang telah diberikan Pemerintah, yakni 80.000 ton sepanjang 2021. Berbeda dengan tahun lalu, Bulog hanya bisa merealisasikan impor 37.000 ton, dari jatah yang diberikan 100.000 ton.***

Editor: Harviyanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler