Gus Yaqut : Jadikan Agama Sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi

- 22 Desember 2020, 22:35 WIB
Gus Yaqut, Menteri Agama yang ditunjuk Jokowi saat memberikan sambutan.
Gus Yaqut, Menteri Agama yang ditunjuk Jokowi saat memberikan sambutan. /Tangkapan Layar Youtube.com/ Sekretariat Presiden

 

PORTAL BREBES - Yaqut Cholil Quomas atau Gus Yaqut yang resmi ditunjuk menjadi Menteri Agama (Menag) menggantikan Fachrul Razi oleh Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju, menandaskan, setelah dirinya resmi menjadi Menag, langkah pertama yang dilakukannya yakni menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.   

"Yang pertama ingin saya lakukan adalah bagaimana menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi," tegas Gus Yaqut di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, setelah diperkenalkan sebagai calon Menag oleh Presiden Jokowi seperti yang dikutip PortalBrebes.com dari laman ANTARA, Selasa (22/12/2020).

Ketua GP ANSOR ini menambahkan, agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah, merebut kekuasaan, maupun mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain.

Baca Juga: Terpaut Satu Poin, AC Milan Kini Dibayangi Rival Sekotanya

“Agama lebih baik dibiarkan untuk menjadi inspirasi dan biarkan agama ini membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tandas Gus Yaqut.

Hal kedua yang disebutnya sebagai tugas yang tidak mudah, yaitu bagaimana bisa meningkatkan Ukhuwah Islamiyah bangsa ini sebagai bangsa dengan mayoritas pemeluk agama Islam.

"Maka, negara ini akan damai jika sesama muslim sesama umat Islam ini memiliki ukhuwah di antara mereka," tegas Gus Yaqut.

Baca Juga: Ganjar Berharap Menteri Baru Dapat Bantu Presiden Jaga Integritas

Politikus PKB itu juga ingin meningkatkan Ukhuwah Wataniah atau persaudaraan sesama warga bangsa.

 Menurut pria asal Rembang ini, hal tersebut penting karena semua tahu bahwa Indonesia ini merdeka, lepas dari kolonial itu karena perjuangan dari semua agama, bukan hanya umat Islam, melainkan juga umat Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, dan semua agama di Indonesia.

Gus Yaqut menambahkan bahwa pada waktu pergolakan mencapai kemerdekaan semua umat agama di Indonesia terlibat berjuang sehingga penting Ukhuwah Wataniah ini dibangkitkan kembali.

Baca Juga: Gawat, Kini Tersedia Narkoba Jenis Susu Ganja dan Dodol Ganja

"Agar tidak ada satu kelompok pun, satu agama apa pun yang mengklaim memiliki negara ini, semua berhak memiliki negara ini," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya Ukhuwah Basyariah, persaudaraan atau persatuan sesama umat manusia.

"Saya sering mengutip apa yang disampaikan oleh sahabat Nabi, sahabat Ali Karramallahu Wajhah bahwa barang siapa mereka yang tidak saudara dalam iman adalah saudara dalam kemanusiaan ini saya kira penting untuk menjadi kesadaran bagi seluruh warga bangsa ini," katanya.

Baca Juga: 8 Jalan Datangnya Rejeki Menurut Alquran, Simak Penjabarannya!

Jika ini dilakukan, Yaqut meyakini ke depan Indonesia ini akan jauh lebih tenteram dan pembangunan akan berjalan lebih mudah untuk diwujudkan.

"Yang tidak kalah penting adalah bagaimana memajukan pendidikan-pendidikan agama di lingkungan Kementerian Agama, pendidikan agama apa pun, termasuk di dalamnya pondok pesantren," kata pria yang lahir pada tanggal 4 Januari 1975 itu.

Ia ingin agar pondok pesantren didorong untuk mandiri dan pada akhirnya bisa melahirkan kader-kader terbaik bangsa dan kader-kader terbaik yang bisa memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara ini.

Baca Juga: WhatsApp di 2021 Akan Berhenti Berfungsi di Sejumlah Ponsel, Cek Segera Ponselmu

"Yang terakhir saya mohon doa restu kepada bapak ibu sekalian dan seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, istiqomah dalam kebaikan dan tentu saja membawa kemajuan kepada bangsa dan negara," pungkas Gus Yaqut. ***

Editor: Eko Saputra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah