Jokowi Akan Revisi UU ITE, Kalau Implementasinya Menimbulkan Rasa Ketidakadilan

- 16 Februari 2021, 18:50 WIB
Presiden Jokowi menyebut UU ITE perlu direvisi demi menghilangkan pasal-pasal karet.* /Instagram.com/@jokowi
Presiden Jokowi menyebut UU ITE perlu direvisi demi menghilangkan pasal-pasal karet.* /Instagram.com/@jokowi /

PORTAL BREBES – Presiden Joko Widodo memberikan perhatian serius sehubungan hangatnya perbincangan masyarakat menyoal pelaksanaan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Menurut presiden, bila implementasinya menimbulkan rasa ketidakadilan, maka UU tersebut akan dilakukan revisi.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi lewat cuitan Twitter @jokowi pada Selasa, 16 Februari 2021.

Baca Juga: Sukses di Drama Mr. Queen dengan Rating Tinggi, Inilah Empat Drama Populer Kim Jung Hyun yang Wajib Ditonton

“Kalau implementasinya menimbulkan rasa ketidakadilan, maka UU ini perlu direvisi,” tulis Presiden Jokowi seperti dilansir PortalBrebes.Com dari akun Twitter @jokowi.

 

Alasan Jokowi yang berniat merevisi UU ITE hal itu dimungkinkan karena diinterpretasikan secara sepihak dari pasal-pasal karet yang multitafsir.

“Hapus pasal-pasal karet yang multitafsir, yang mudah diinterpretasikan secara sepihak,” ujar Presiden Jokowi.

Tentang UU ITE, semangat awal UU ITE adalah untuk menjaga agar ruang digital Indonesia bersih, sehat, beretika, dan produktif.

Baca Juga: Elsa Tertangkap dan Terkuak Pembunuh Roy di Ikatan Cinta Selasa, 16 Februari 2021

Halaman:

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah