AHY Motoran di Bandung Dibonceng Ridwan Kamil dan Kunjungi Pikiran Rakyat

- 4 Juni 2021, 21:28 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus harimurti Yudhoyono (AHY) dibonceng sepeda motor oleh Gubernur Jabar Ridwan  mengelilingi Kota Bandung dan menyampatkan berkunjung ke Kantor Redaksi Harian Pikiran Rakyat di Jl Asia Afrika, Bandung/Instagram/@agusyudhoyono
Ketua Umum Partai Demokrat Agus harimurti Yudhoyono (AHY) dibonceng sepeda motor oleh Gubernur Jabar Ridwan mengelilingi Kota Bandung dan menyampatkan berkunjung ke Kantor Redaksi Harian Pikiran Rakyat di Jl Asia Afrika, Bandung/Instagram/@agusyudhoyono /

PORTAL BREBES - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak lengkap kalau ke wilayah Jawa Barat tidak bertemu Gubernur Jawa Barat Kang @ridwankamil.

Karenanya dengan mengendarai sendiri mobil Jimny Jangkrik dia meluncur ke Gedung Negara Pakuan di kota Bandung, yang menjadi kediaman Ridwan Kamil.

Hal itu disampaikan AHY dalam unggahannya di akun Instagram @agusyudohyono, Jumat 4 Juni 2021.

"Maksud hati mau menjemput dan nyetirin Kang Emil di Bandung, sesampainya di Pakuan saya malah ditawarin dibonceng Kang Emil pakai motor kesayangannya," tulis AHY di akun Instagram pribadinya.

Bagi AHY, tawaran itu sangat seru dan tentu tidak bisa ditolaknya. Jadilah sejumlah foto momen kebersamaannya berboncengan motor kesayangan Ridwan Kamil menyusuri Kota Bandung ikut tersaji dalam unggahan tersebut.

"Saya pun dibonceng Kang Emil ke cafe yang terletak di sekitaran Ciumbuleuit. Kang Emil mengajak saya menyusuri jalan-jalan sambil nostalgia jaman baheula. Alhamdulillah, sesuai aplikasi.. dalam waktu 15 menitan, kita sampai di lokasi. ????," tulis AHY menambahkan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari Ini, Sabtu 5 Juni 2021 : Keuntungan Finansial Hingga Kemesraan Warnai Anda

Dalam kunjungannya ke Kota Bandung ‎AHY juga menyempatkan mengunjungi Kantor Pikiran Rakyat di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, pada Jumat 4 Juni 2021.

Di kesempatan itu AHY berjanji menguatkan koordinasi di akar rumput dan kalangan menengah hadapi Pilkada Serentak 2024 mendatang. Terutama menjelang pemilihan presiden.

Menurut AHY ‎sejarah Partai Demokrat di Indonesia ini harus diulang kembali. Pada saat tersebut Partai Demokrat pernah menjadi sangat kuat atas kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), AHY pun berharap kepemimpinan saat masa SBY bisa terulang lagi.

Setidaknya kata AHY setelah era ayahandanya berakhir Indonesia memiliki tiga masalah yang harus diselesaikan. Pertama adalah masalah kesehatan, kedua masalah ekonomi dan terakhir adalah masalah yang menyangkut demokrasi‎.

"Pandemi Covid-19 masih harus dihadapi namun dengan keadaan yang belum membaik. Misal dari ketersediaan vaksin dan proses vaksinasi itu sendiri‎ yang harus diselesaikan oleh pemerintah," ungkapnya.

Sementara terkait masalah kedua adalah ekonomi, di masa pandemi ini terjadi resesi di masyarakat. Ini juga perlu diselesaikan dengan langkah-langkah strategis yang dirancang sedemikian rupa.

"Namun yang menjadi masalah utama adalah terkait demokrasi saat kekuatan demokrasi kita sem‎akin menipis. Bahkan Indonesia ini dari data-data valid dari Economist Intelligence Unit (EIU), demokrasi di Indonesia tidak lebih baik dari Timor Leste," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Hari Ini, Sabtu 5 Juni 2021 : Hindari Menjadi Keras Kepala atau Menggali Luka Lama

AHY juga mengatakan, demokrasi itu bagaikan oksigen, saat itu baik-baik saja maka kita tidak menyadarinya. Namun jika itu menipis maka terasa pengap.

"Itulah yang sedang dialami oleh Indonesia saat ini," ungkapnya lebih jauh.

Selain itu kata AHY banyak hal terkait demokrasi yang perlu diperbaiki semisal potensi otoritarinisme. ‎Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya suara-suara vokal di masyarakat yang terbungkam.

"Ini harus segera dihentikan karena secara tidak langsung telah mengkhianati para pejuang reformasi di Tahun 1998 lalu," tandasnya.

Di lain hal kata AHY, media menjadi penting karena berperan sebagai salah satu pilar demokrasi. Jangan sampai media mainstream ini terbungkam karena khawatir kritik-kritik pada pemerintah akan mendatangkan masalah.

"Sebagai contoh dulu Pak SBY mendapatkan tinta emas dari PWI Pusat sebagai presiden yang mudah berkoordinasi dengan media. Beliau pun terbuka atas kritik-kritik yang diberikan media padanya. Ini harus diulang kembali," katanya.

Pada kesempatan tersebut AHY didampingi beberapa petinggi Partai Demokrat semisal Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Ketua DPD Partai Demokrat, Irfan Suryanagara dan lainnya.

Sementara dari Pikiran Rakyat hadir Direktur Bisnis Januar P Ruswita, Pimred I PR Hazmirullah, Pimred II PR Satrya Graha, Redaktur Halaman Utama Suhirlan, Redaktur Luar Negeri Huminica Sinaga, Pimred PR Online Dadang Hermawan.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Pikiran Rakyat Instagram @agusyudhoyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah