"Ade adalah korban. Ia, tapi dibelakang itu ada teks psikososial yang mengendap pada masyarakat kita," ungkap Rocky Gerung.
Jika Ade Armando pada posisi pembela Jokowi tidak masalah. Tetapi jangan sampai menjadi pembenaran terjadinya kekerasan.
"Kita mesti duga dengan keras bahwa dibalik peristiwa Ade Armando ada sosial teks yang betul-betul dipahami masyarakat luas," ujar Rocky Gerung.
Sosial teksnya adalah dalam keadaan apapun boleh mengkritik tetapi jangan sampai telunjuk tangan jangan sampai menyentuh lawan bicara.
"Normanya kita tidak setuju ada pengadilan jalanan," ujarnya lagi.
Rocky Gerung menyayangkan dalam peristiwa yang memuliakan demokrasi terciderai oleh peristiwa pemukulan Ade Armando.
Yang dapat diambil dari peristiwa Ade Armando adalah menjadi pelajaran psikososial.
"Yang kedua adalah kita minta itu diusut," pinta Rocky Gerung.
Lebih dari itu, lanjut Rocky Gerung, Jokowi harus bertanggungjawab karena isu ini dimulai dari kalangan istana.
Namun Rocky meminta kasus tersebut tetap diusut dan rajutan kebangsaan harus dirapikan ulang.