Puan Maharani Dapat Dukungan Tuan Guru Turmudzi Badarudin Lombok agar Maju Pilpres 2024

- 28 Agustus 2022, 00:26 WIB
Puan Maharani saat bersilaturahmi ke keduaman Tuan Guru Turmudzi Badarudin, Lombok, Sabtu (27/8/2022)
Puan Maharani saat bersilaturahmi ke keduaman Tuan Guru Turmudzi Badarudin, Lombok, Sabtu (27/8/2022) /Riyanto Jayeng Portal Brebes/Dokumen Derap Juang PDI Perjuangan Jawa Tengah

PORTAL BREBES - Ketua DPR RI Puan Maharani positif mendapat restu dan dukungan dari Tuan Guru Turmudzi Badarudin, Lombok untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Hal itu dikatakan Tuan Guru Turmudzi dalam pertemuan dengan Puan Maharani di Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu, Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu 27 Agustus 2022.

Dikutip dari grup WhatsApp Kontributor Derap Juang PDI Perjuangan, Jawa Tengah, Tuan Guru Turmudzi Badarudin menukilkan sebuah kisah kepemimpinan perempuan dalam pandangan agama islam.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS, Dibuka Rp14.790

Menurutnya, soal kepemimpinan perempuan di dalam kitab suci Al Quran disebutkan dalam tiga ayat berturut-turut dalam surat al-Naml, dimulai dari ayat 22, ayat 23, dan finalnya ayat 24.

Tuan Guru Turmudzi memaparkan, ayat-ayat dalam surat al-Naml itulah yang menjadi dasar penerimaan Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI pada tahun 2001-2003 lalu.

Tuan Guru Turmudzi juga menyinggung sejarah Nusantara, tepatnya di Aceh yang disebut sebagai Serambi Makkah.

Baca Juga: KKN Mahasiswa UPS Tegal Ajak Warga Olah Nanas

Ia mengatakan, masyarakat di Aceh juga tidak pernah punya masalah terkait kepemimpinan perempuan dalam Islam.

Ditambahkan Tuan Guru Turmudzi, Aceh sebagai salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara sekaligus salah satu wajah Islam di Indonesia, memperlihatkan bagaimana hak politik perempuan mendapatkan tempatnya dalam Islam.

Menurut Tuan Guru Turmudzi, Alim ulama dan masyarakat Aceh tidak pernah menolak kerajaan dipimpin oleh seorang raja perempuan atau disebut ratu.

Baca Juga: Berdedikasi Tinggi, 11 Polisi Berprestasi Dapat Penghargaan Kapolres Tegal Kota

Buktinya, dalam sejarah ada empat perempuan yang pernah memimpin Kerajaan Aceh antara tahun 1641 sampai tahun 1699, yaitu Sri Ratu Safiatuddin Tajul Alam (1641-1675), Sri Ratu Naqiatuddin Nurul Alam (1675-1678), Sri Ratu Zaqiyatuddin Inayat Syah (1678-1688), dan Sri Ratu Zainatuddin Kamalat Syah (1688-1699).

Diterimanya raja perempuan dalam Islam bukan tanpa alasan, tapi juga berdasarkan kearifan seorang ulama karismatik asli Aceh, Syaikh Abdul Rauf as-Singkili, atau dikenal dengan nama Syiah Kuala (1591-1996) yang bergelar qadli malikul adil, yaitu hakim raja yang adil.

Syiah Kuala adalah seorang ulama ahli tafsir dan fiqih asal Aceh yang terkenal dalam sejarah penulisan tafsir di Indonesia sebagai penulis tafsir Al-Qur'an lengkap 30 juz pertama dalam bahasa Melayu dengan judul Tarjuman al-Mustafid. 

Baca Juga: Beredar Press Release Pernyataan Pengembalian Uang Tiket Amazing Tegal Festival Atasnama Penyelenggara

“Artinya, sekarang tidak ada lagi alasan untuk mempertentangkan kepemimpinan perempuan dalam Islam untuk bangsa Indonesia. Selain landasan agama sesuai fatwa alim ulama NU, pemimpin perempuan juga memiliki landasan sejarah seperti antara lain yang diperlihatkan di Aceh,” ucap Tuan Guru Turmudzi.

Pada prinsipnya, Tuan Guru Turmuzi mendukung dan mendoakan agar Puan Maharani memperoleh kepercayaan rakyat dalam pilpres 2024 dan mendapat ridha Allah SWT untuk menjadi Presiden Republik Indonesia.

Diketahui, Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu  memiliki sejarah besar dalam moderasi Islam dan demokrasi Indonesia.

Baca Juga: Batalnya Amazing Tegal, Calon Penonton Bakal Mengadu ke Polisi jika Uang Tiket Tak Kembali

Di Pondok Pesantren itulah dulu pernah digelar Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 17-20 November 1997.

Salah satu rekomendasi Munas tersebut adalah tentang kedudukan perempuan dalam Islam.

Tuan Guru Turmudzi Badarudin menjelaskan, peranan Pondok Pesantren yang dipimpinnya dalam menyelenggarakan Munas yang sangat monumental itu.

Baca Juga: Viral! Amazing Tegal Festival 2022 Batal Digelar, Diduga Ada Masalah di Internal Even Organizer

“Munas alim ulama itu seperti mengakhiri debat panjang tentang kepemimpinan perempuan dalam Islam. Munas itu mengafirmasi keseteraan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam, juga mengakui kelebihan-kelebihan tertentu pada diri perempuan saat menjadi pemimpin,’’ jelas Tuan Guru Turmudzi.

Menurutnya, Al Quran telah jelas menyebutkan betapa besar peran perempuan sebagai pemimpin, misalnya disebutkan dalam QS al-Naml/27: 23.

Tuan Guru Turmudzi mengutip firman Allah SWT.
"Sesungguhnya aku mendapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka. Dia dianugerahi segala sesuatu dan mempunyai singgasana yang besar,” tuturnya.

Baca Juga: Jumadi Resmi Dilantik Sebagai Wakil Ketua Dekopinwil Jateng Periode 2022-2025

Puan Maharani mengatakan, selain silaturahmi ke ulama kharismatik, kedatangannya ke Lombok juga karena alasan melanjutkan tradisi hubungan baik dengan para ulama yang diajarkan kakek saya Bung Karno.

“Saya datang bersilaturahmi dengan Tuan Guru Turmuzi juga menyambung silaturahmi Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Puan.

Setelah bertemu Tuan Guru Turmudzi, Puan lalu menemui para santri Ponpes Qomarul Huda Bagu.

Baca Juga: Ini yang Dikatakan Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono Soal Gedung VIP dan VVIP di RSUD Kardinah

Puan menerangkan, Presiden Jokowi melalui Kepres Nomor 22 tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari Santri.

Sebagai Presiden dari PDI Perjuangan telah membuktikan pengakuannya terhadap peran santri dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Budaya Pengantin Brebesan Ditampilkan Dalam Karnaval Tingkat Desa Linggapura

“Pengakuan negara terhadap peran santri itu harus dibuktikan dengan kerja-kerja nyata kaum santri utamanya dalam menjaga Negara Pancasila dari berbagai rongrongan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain,” imbuh Puan.

Turut serta di dalam rombongan itu Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dan kehadiran Puan di Ponpes Qomarul Huda Bagu didampingi oleh Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Sumber: Grup WhatsApp


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah