PORTAL BREBES - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) belum juga usai. Guru dituntut mampu mengembangkan cara pembelajaran agar siswa tidak jenuh dengan sistim pembelajaran saat ini.
Dampak pandemi covid-19 memang sangat mempengaruhi segala sektor tidak terkecuali sektor pendidikan. Demi menekan angka penyebaran covid-19, terpaksa PJJ tetap dilakukan. Banyak dari kalangan guru yang merasa kewalahan. Metode yang dilakukan harus disesuaikan dengan era digital seperti saat ini.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Perhimpunan untuk Pendidik dan Guru (P2G), Satriwan Salim mengatakan dengan banyaknya metode pembelajaran, dinilai akan membingungkan para pendidik.
Baca Juga: Resmi Sule Nikahi Nathalie Holscher dengan Emas Kawin Rp200 Juta dan Emas 75 Gram
"Guru mabuk metode. Padahal metode mengajar itu yang terpenting hanya pedagodi,” kata Satriwan dalam webinar dengan tema Kupas Tuntas Persoalan Rekrutmen dan Kompetensi Guru Jumat, 13 November 2020.
Seperti dikutip PortalBrebes.Com dari laman Pikiran-Rakyat.Com dalam artikel yang berjudul "P2G Sebut Banyak Guru 'Mabuk', Imbas Dunia Pendidikan yang Kebanjiran Metode", Menurut Satriwan, saat ini yang diperlukan guru adalah pembekalan ilmu dasar bagi guru untuk memahami dan menghadapi anak didik di dunia pendidikan.
Guru juga harus dibekali kemampuan dalam bidang digital melihat permasalahan yang terjadi selama PJJ ini.
“Kompetensi guru itu kan pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Tapi saya rasa kompetensi digital juga harus dimasukkan,” ujar Satriwan.
Baca Juga: Napi Bisa Kirim Sabu Pakai Ojek Online, Untungnya Digagalkan Polisi