Network
PORTAL BREBES - Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) mendeklarikan stop perang sarung di Monumen Gerakan Banteng Nusantara (GBN) Slawi, Jumat April 2022.
Maraknya perang sarung di Kabupaten Tegal, bahkan sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa mengundang kerihatinan berbagai pihak. Perwakilan dari sejumlah OKP di Kecamatan Slawi, yakni Karang Taruna, KNPI, GP Ansor, IPNU - IPPNU, Pecinta Indonesia (Petanesia) dan Banser berharap perang sarung bisa dihentikan.
Usai membacakan deklarasi dan diikuti peserta deklarasi, Ketua PAC GP Ansor Slawi, Andika mengatakan, perang sarung sudah sangat meresahkan. Sehingga sudah saatnya para pemuda bergerak.
"Perang sarung ini sudah sangat meresahkan. Apalagi perang sarung sudah mengakibatkan korban jiwa," katanya.
Andika menuturkan, perang sarung tidak hanya tanggung jawab kepolisian, namun menjadi tanggung jawab semua eleman masyarakat, salah satunya pemuda. Diharapkan, Deklarasi Tolak Perang Sarung, bisa dimplementasikan ke masyarakat.
"Saya berharap, bisa dimplementasikan bersama kepada seluruh masyakat, agar perang sarung tidak kembali terjadi," ujarnya.
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Brebes, Sabtu 16 April 2022
Lurah Procot, Kecamatan Slawi, Basir mengatakan, perang sarung yang beberapa hari terakhir terjadi sudah sangat meresahkan. Apalagi perang sarung telah mengakibatkan salah seorang wargaya meninggal dunia.
"Saya sepakat, untuk menghentikan perang sarung adalah tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, saya ucapnya terima kasih kepada OKP yang telah peduli dan berupaya perang sarung tidak lagi terjadi," ucapnya.
