Tegal Dilanda Musim Kemarau, Warga Desa Tamansari Terpaksa Minum Air Sungai

- 1 September 2022, 18:08 WIB
Seorang warga Desa Tamansari Kecamatan Jatinegara sedang mengambil air sungai untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Seorang warga Desa Tamansari Kecamatan Jatinegara sedang mengambil air sungai untuk kebutuhan hidup sehari-hari. /

PORTAL BREBES - Satu bulan lebih Kabupaten Tegal dilanda musim kemarau. Akibatnya, warga kesulitan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Utamanya warga di Desa Tamansari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal. Terpaksa, warga di desa tersebut memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan hidupnya. Seperti memasak, minum, mandi dan mencuci pakaian.

Kepala Desa Tamansari, Tarno, membenarkan kondisi tersebut. Warga yang kesulitan air bersih berada di Pedukuhan Sokaraja RT 19 RW 01, Pedukuhan Tembara RT 20 RW 02, Pedukuhan Sokaraja RT 05 RW 03, Pedukuhan Tengah RT 12 RW 05 dan Pedukuhan Karanganyar RT 21 RW 03.

Baca Juga: Tak Jadi Naik Harganya, Ini Update Harga BBM September 2022

Setiap musim kemarau, warga di pedukuhan tersebut memang selalu memanfaatkan air sungai untuk mandi, mencuci pakaian dan untuk minum.

Sebelum dikonsumsi, air lebih dulu disaring kemudian dimasak atau direbus.

"Memang setiap musim kemarau, begitu. Sebulan tidak hujan, pasti warga kesulitan air bersih," kata Tarno, Kamis 1 September 2022.

Baca Juga: Apdesi Kabupaten Tegal Dukung Polri Berantas Tuntas Praktik Perjudian

Sejauh ini, Tarno mengaku tidak tinggal diam. Pemerintah Desa Tamansari sudah membangun Pamsimas atau Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat.

Pamsimas sudah dibangun di dua titik. Bangunan pertama menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN dan kedua dari Dana Desa (DD).

Anggaran di tiap titik sebesar Rp 200 juta. Kendati demikian, Pamsimas belum bisa mencukupi kebutuhan air warganya.

Baca Juga: HUT RI, Difabel di Tegal Ikut Lomba Makan Kerupuk dan Balap Karung

Karena setiap satu titik, Pamsimas hanya bisa mengairi untuk 100 rumah warga.

"Rencananya, dulu kami akan membangun Pamsimas di lima titik, tapi karena ada Pandemi Covid 19 selama dua tahun, anggaran DD di alihkan. Sehingga kami tidak bisa membangunnya lagi," kata Tarno.

Karena itulah, Tarno berharap ada bantuan dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan Pamsimas di tiga titik.

Sebab jika mengandalkan DD, Tarno mengaku tidak akan cukup. Kebutuhan infrastruktur di desanya masih banyak yang belum terpenuhi. Seperti jalan dan sarana prasarana lainnya.

Baca Juga: Abaikan APD, Pelaksana Proyek RSUD Brebes Ditegur PPKom

Sementara, Daroh, warga Desa Tamansari mengaku setiap hari berjalan sejauh sekitar 1 kilometer dari rumahnya untuk mengambil air di sungai.

Air itu digunakan untuk mencuci baju, mandi dan untuk minum. Kondisi itu sudah berlangsung selama sekitar 1 bulan.

"Sudah sebulan kami mengonsumsi air sungai. Kami berharap, pemerintah memberikan bantuan Pamsimas, sehingga kami tidak kesulitan air bersih saat musim kemarau," ujarnya.***

Editor: Dewi Prima Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah