Hindari Pakai Masker Kotor Berulang, Justru Lebih Berbahaya

19 Desember 2020, 12:00 WIB
Masker dan sepeda/Pixabay/Gerd Altmann /

PORTAL BREBES - Meskipun ada yang masih membandel, sebagian lain masyarakat telah menjadikan masker sebagai bagian dari kesehariannya. Bahkan ada yang sudah pada taraf menjadikan masker sebagai fashion hingga pilihan warna corak dan motifnya semakin beragam.

Selama masa pandemi Covid-19, masker sudah menjadi aksesoris yang wajib digunakan. Penutup hidung dan mulut ini dipercaya dapat menghindari penularan virus Corona.

Namun perihal alat pelindung diri dari paparan virus ini, masih ada yang mengesampingkan hal penting menyangkut efektitasnya. Diantaranya memakai masker secara berulang meskipun kondisinya sudah kotor. Padaha; memakai masker kotor secara berulang justru lebih berbahaya ketimbang tidak memakai masker.

Baca Juga: Aktris Pevita Pearce Kabarkan Diri Positif Covid-19

Berdasarkan sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Physics of Fluids, peneliti dari University of Massachusetts Lowell dan California Baptist University mengungkapkan masker medis yang terdiri dari tiga lapis hanya 65 persen untuk mencegah kotoran.

Sebanyak 65 persen yang dimaksud yaitu menyaring partikel udara. Akan tetapi saat digunakan jumlah tersebut akan turun hingga 25 persen saja.

Peneliti mengatakan bahwa masker memperlambat aliran udara sehingga membuat orang lebih rentan menghirup partikel. Terlebih jika masker yang digunakan kotor, nantinya tidak dapat secara efektif menyaring (kotoran) lebih baik.

"Wajar untuk berpikir bahwa memakai masker tidak peduli baru atau lama, selalu lebih baik daripada tidak sama sekali," ungkap Jinxian Xi, penulis studi baru tersebut.

Baca Juga: Alasan Pengetatan Masuk ke Bali, Luhut; Untuk Mengontrol Pergerakan Wisatawan Domestik

"Hasil kami menunjukkan bahwa keyakinan ini hanya berlaku untuk partikel yang lebih besar dari 5 mikrometer, tetapi tidak untuk partikel halus yang lebih kecil dari 2,5 mikrometer," sambungnya seperti dilansir PMJNews 19 Desember 2020.

Oleh karena itu, untuk mencapai temuan mereka, para peneliti menggunakan model komputer dari seseorang yang mengenakan masker bedah tiga lapis, yakni melacak bagaimana penutup wajah memengaruhi aliran udara.

Selain itu, bagaimana partikel kecil maupun besar dapat melewatinya. Mereka juga melihat bagaimana tetesan kecil menempel di wajah, di saluran napas, dan dimana mereka mendarat di hidung, faring, atau paru-paru dalam.

"Dalam studi ini, kami menemukan bahwa efektivitas pelindung dari masker untuk saluran napas hidung menurun pada laju aliran inhalasi yang lebih rendah," jelas studi tersebut.

Para peneliti juga menemukan lipatan dari masker juga secara signifikan memengaruhi pola aliran udara dan kemanjurannya berubah dengan lebih banyak penggunaan. Tim berencana mempelajari bagaimana bentuk topeng memengaruhi perlindungan dari Covid-19.

"Kami berharap otoritas kesehatan masyarakat memperkuat langkah pencegahan untuk menekan penularan Covid-19, seperti memilih masker yang efektif, memakainya dengan benar, dan menghindari penggunaan masker secara berlebihan atau kedaluwarsa," tukasnya.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler