PORTAL BREBES- Bagi kalangan masyarakat Jawa, tentunya tidak asing dengan istilah Rosulan.
Umumnya agenda Rosulan itu digelar setiap jelang pesta Hajatan pengantin atupun khitanan.
Bagi kalangan tertentu, acara Rosulan itu dianggap penting, karena ada kaitannya dengan agenda Hajatan besar yang akan digelar.
Baca Juga: Viral! Bocah Yang Digandeng Cristiano Ronaldo Di Piala Dunia 2022, Ternyata Asal Indonesia
Lalu mengapa disebut Rosulan? Apa ada hubungannya dengan rosul-rosul yang membawa risalah ilmu agama dan budi pekerti?
Dikutip dari berbagai sumber, acara Rosulan itu dikemas dalam sebuah majelis yang diisi dengan Do'a dan tahlil bagi keluarga yang sudah meninggal dunia.
Di daerah lain, giat Rosulan itu biasanya sama tapi menggunakan istilah lain. Ada yang menamainya dengan istilah, kubur-kubur, mutih atau juga 'nggelar klasa'.
Istilah Rosulan itu diambil dari kata rosul yang berarti utusan. Semula, yang diundang dalam acara Rosulan adalah para utusan.
Yaitu orang yang akan diberi mandat oleh tuan hajat guna diutus untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kebutuhan pesta Hajatan.
Mereka yang dimaksud adalah penanggungjawab urusan tarub atau layos, penanggungjawab urusan undangan.
Baca Juga: Guru Bergelar Doktor di Tegal Mendadak Dicegat Muridnya, Ada Apa Ini?
Penanggungjawab urusan sound system, utusan tata rias pengantin, urusan keperluan dapur, dan lainnya.
Tidak lupa, tuan hajat juga mengundang tetangga kanan kiri depan belakang agar bisa disampaikan permohonan maaf.
Baca Juga: Sejarah Nama Brebes Muncul Zaman Mataram
Yaitu permaafan karena dalam beberapa hari ke depan, para tetangga akan diganggu dengan suara sound system dan hilir mudik kendaraan para tamu undangan.
Demikian maksud dan tujuan yang sebenarnya acara Rosulan yang biasa digelar oleh warga menjelang acara Hajatan.***