Network
PORTAL BREBES – Penyakit asam lambung kerap dianggap remeh oleh penderitanya. Padahal ketika asam lambung di dalam tubuh meningkat, bisa berpotensi pada kondisi yang lebih fatal. Karenanya, bagi penderita asam lambung, harus lebih sadar dan tidak boleh mengabaikan sakit yang dideritanya.
Dikutip Portalbrebes dari portalsulut.pikiran-rakyat.com dan dari Healthline, gejala asam lambung ini terjadi ketika isi lambung naik kembali ke kerongkongan.
Saat Anda makan, makanan bergerak dari mulut ke kerongkongan. Kerongkongan adalah tabung yang menghubungkan mulut dengan perut dan biasanya panjangnya 10 inci. Ada lubang antara kerongkongan dan lambung yang memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung. Setelah makanan melewati, pembukaan menutup.
Baca Juga: Sejarah Gedung Birao atau SCS Tegal yang Kini Dikenal Lawang Satus
Tetapi jika lubangnya tidak menutup, isi perut dapat kembali melalui lubang ke kerongkongan. Kebanyakan orang akan mengalami gejala asam lambung sesekali. Terkadang, mereka bahkan tidak merasakannya ketika kadar asam lambung meningkat.
Dalam beberapa kasus, asam lambung bisa ringan dan mungkin terjadi setelah makan makanan yang lebih banyak. Dalam kasus lain, asam lambung dapat terjadi lebih sering. Jika asam lambung terjadi dua atau lebih kali atau lebih dalam seminggu selama beberapa minggu berturut-turut, ini bisa menjadi tanda penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
GERD adalah kondisi kronis asam lambung sebagai gejala. GERD dan asam lambung bukanlah hal yang sama. GERD adalah penyakit yang melibatkan gejala kronis asam lambung.
Baca Juga: Kapolres Tegal Kota Sidak ke Kantor Samsat, Cek Langsung Proses Pelayanannya
Dalam beberapa kasus, gejala asam lambung bisa menjadi indikasi sesuatu yang lebih serius. Penting untuk mendapatkan perawatan medis dalam hal ini. Asam lambung dapat menyebabkan nyeri dada, dan sulit untuk membedakan apakah ini disebabkan oleh asam lambung atau sesuatu yang serius seperti serangan jantung.
