Sekilas Sejarah Historis Kedekatan Antara Karawang dan Brebes

16 Desember 2022, 14:14 WIB
Peta Kabupaten Karawang, Peta Kabupaten Brebes, Foto Kanjeng Raden Pati Arya Singhasari Pantayudha 1 Bupati Brebes ke 5 /Portal Brebes/

PORTAL BREBES - Kedekatan historis antara Kabupaten Karawang dan Kabupaten Brebes berawal dari Kisah tiga orang pendekar dari Karawang.

Dilansir laman facebook Pesona Ketanggungan, ketiga pendekar bersaudara Ini Bernama Raden Safi’i, Raden Wangsanangga dan Raden Singawinata. Ketiga Orang
Pendekar tersebut, turun dari pertapa’an mengemban tugas dari sang guru, untuk mengabdikan Ilmunya, membebaskan bumi pertiwi dari penjajahan Belanda.

Raden Syafi'i diutus kembali ke Karawang, kampung hlamannya.
Raden Wangsanangga ke Cikeusal dan Raden Singawinata ke Kareo, yang sekarang menjadi Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes.

Baca Juga: Sejarah Nama Brebes Muncul Zaman Mataram

Di Karawang, Raden Syafi'i diangkat menjadi patih Karawang kemudian medapatkan gelar Raden Singanegara

Sementara saudara-sudaranya, Raden Singawinata dan Raden Wangsanangga, babat alas, membuka hutan di Cikeusal Dan Dukuh Tengah. Membangun pemukiman baru sambil menyusun strategi untuk melawan perlawanan Belanda

Raden Singanegara kemudian menikahi anak Bupati Karawang bernama Raden Ayu Amsiah. Dan melahirkan Raden Singosari Sayidin Panatagama yang kelak menjadi bupati Brebes

Pada tahun 1752 Raden Singanegara naik tahta dari patih menjadi bupati Karawang. Sebenarnya Raden Singanegara tidak punya hak langsung untuk menjadi bupati, karena beliau hanyalah anak menantu, hanya saja satu-satunya anak laki-laki bupati saat Itu masih anak-anak belum dewasa.

Baca Juga: Sekilas Sejarah Antara Brebes dan Bumijawa Tegal

Di tahun 1786 Raden Singanegara wafat, kedudukan Bupati Karawang dgantikan oleh anaknya Raden Singosari Sayidin Panatagama hingga tahun 1809.

Di tahun 1809, anak Raden Singanegara yaitu Raden Singosari Sayidina Panatagama (Kanjeng Kyai Brebes) dialihkan jabatannya ke Brebes karena mendapatkan gadiah diangkat menjadi Bupati Brebes karena jasanya menumpas pemberontakan yang dikobarkan oleh pamannya sendiri yaitu raden Wangsanangga dari Desa Cikeusal Ketanggungan Brebes.

Pemberontakan "Palsu"  yang diinisiasi oleh 3 orang bersaudara (Raden Safi'i, Raden Singawinata Dan Raden Wangsanangga) lewat perjanjian "Sapapait, Samamanis" yang sirumuskan di Cikeusal Ketanggungan Brebes. Ini tidak lain adalah menjadi salah satu strategi perlawanan terhadap penjajah.

Caranya adalah Raden Wangsanangga akan berpura-pura menyerah kepada kedua saudaranya yang akan menumpas pemberontakan dan hadiah yang dijanjikan Inggris Dan Belanda, hadiahnya bebas apa saja, bisa digunakan untuk modal tambahan dan media penguat perjuangan melawan penjajah.

Sejak saat Itu, Raden Singosari Sayidina Panatagama mendapat gelar Raden Aria Singhasari Panatayudha 1 (Kanjeng Kyai Brebes)

Baca Juga: Sekilas Sejarah Masjid Al Ittihad Jatibarang Brebes

Hingga saat Ini, nama Raden Aria Singhasari Panatayudha 1 dan keturunan Trah Panatayudha masih harum di Karawang dan diabadikan menjadi nama sebuah gedung olah raga di Karawang, yaitu Gor Panatayudha dan juga sebuah ruas jalan bernama jalan Panatayudha di kawasan Karawang.

Di kehidupan nyata kalangan orang tua di Karawang dan Brebes, juga mereka yang mengetahui kedekatan historis antara Brebes dan Karawang, maka rasa saling respect dan saling hormati antara masyarakat kedua Kabupaten Ini sangat tinggi.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler