PORTAL BREBES – Begini asal usul Cepu yang merupakan bagian daripada wilayah di Kabupaten Blora.
Cepu merupakan kota kecamatan yg berada di wilayah Kabupaten Blora.
Cepu saat ini dikenal sebagai salah satu wilayah yang berada di Kabupaten Blora.
Baca Juga: Begini Sejarah Terbentuknya Perjuangan Wilayah Pemalang dari Catatan Belanda, Simak Selengkapnya
Dilansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kekayaan alam yang melimpah di Cepu berupa minyak bumi menjadikan Cepu lebih terkenal dibandingkan dengan Blora.
Lokasi Blok Cepu menjadi salah satu penanda dari daerah Cepu yang cukup dikenal masyarakat.
Warga masyarakat Cepu khususnya dan Blora pada umumnya memiliki asal usul tentang wilayah yang sekarang bernama Cepu.
Ada beberapa versi cerita rakyat yang berkembang di daera Cepu terkait dengan asal mula nama Cepu.
Satu diantaranya menyebutkan bahwa nama tersebut terlahir sejak masa Kerajaan Pajang.
Dalam tradisi lisan yang berkembang di Blora disebutkan bahwa pada zaman dahulu di Kadipaten Panolan hidup tiga bersaudara yakni Pangeran Benawa, Pangeran Giri Kusuma dan Pangean Giri Jati.
Baca Juga: Sejarah Asal Usul dan Lahirnya Desa Parereja Banjarharjo Brebes
Antara ketiga pengeran tidak menjalin komunikasi yang harmonis.
Kedua kakak adik Pangeran Giri Kusuma dan Pangeran Giri Jati tidak sepakat dengan kebijakan yang dilakukan oleh sang kakak yakni Pangeran Benawa, sehingga keduanya merencakan sebuah pemberontakan.
Hal itu dilakukan agar Pangeran Benawa mau mendengarkan usul dari kedua pangeran.
Baca Juga: Inilah 10 Makam Bupati Blora yang Pernah Menjabat Dari Tahun 1762-1925
Alkisah akhirnya terjadi pemberontakan tersebut, sebuah perang saudara. Pangeran Benawa memimpin langsung peperangan melawan kedua orang adiknya.
Pasukan Pangeran Benawa kala itu sudah sampai di tepi Begawan Sala, namun kemudian disergap oleh pasukan yang dipimpin sang adik.
Pangeran Benawa dan pasukannya berusaha untuk mempertahankan diri dan mundur sampai di daerah yang berlumpur.
Di daerah itu pangeran Benawa terjebak di dalam kubangan lumpur panas dan tidak bisa melanjutkan peperangan karena terhambat oleh lumpur yang tingginya mencapai di atas lutut atau dalam bahasa Jawa tekan saknduwuring pupu.
Kemudian dikenal menjadi Cepu. Ada beberapa versi lain tentang asal usul nama Cepu yang berkembang di masyarakat.***