Sejarah Desa Kramat Pemalang, Kisah Pangeran Aryadiningrat Memerangi VOC

2 April 2023, 10:30 WIB
gerbang Desa Kramat Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang /kramat-pemalang.desa.id/

PORTAL BREBES – Di Kabupaten Pemalang rupanya juga memiliki nama Desa Kramat.

Desa Kramat di Pemalang terletak di Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.

Desa tersebut memiliki luas wilayah sebesar 3,03 KM persegi dengan populasi penduduk mencapai 2.485 jiwa.

Baca Juga: Sejarah Desa Purwosari Pemalang, Kisah Desa yang Dijadikan Tempat Persembunyian Para Ulama Melawan Belanda

Berdirinya sebuah desa tidak luput dari sejarah yang menjadikan sebagai identitas desa dan paham primordialisme (sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya).

Desa Kramat juga memiliki sebuah sejarah yang menarik untuk dipelajari dan diungkap. Begini sejarahnya sebagaimana dilansir dari laman kramat-pemalang.desa.id.

Pada abad ke-18, terjadilah perpecahan keraton Yogyakarta menjadi dua yaitu keraton Kasultanan Yogyakarta dan Kasultanan Surakarta setelah ditandatangani nya Perjanjian Giyanti.

Baca Juga: Sekilas Profil Desa Blandongan Kecamatan Banjarharjo Brebes

VOC (Vereenigde Oostindiesche Compagnie adalah sebuah kongsi dagang atau perusahaan Hindia Timur Belanda yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 oleh orang Belanda) telah berhasil memporak-porandakan Keraton Yogyakarta.

Sehingga terjadi perpecahan anggota keluarga kerajaan dengan cara mengadu domba (devide et impera) antar keluarga kerajaan.

Anggota kerajaan bahkan dijadikan boneka untuk keperluan pribadi VOC yang tanpa sadar memberikan sebuah dampak mengerikan bagi kerajaan Yogyakarta kedepannya.

Baca Juga: Asal Usul Banjarnegara Jawa Tengah, Kisah Seorang Kiai Maliu yang Berkelana Dihutan hingga Bikin Pondok

Banyak anggota kerajaan yang terpengaruh oleh VOC yang akan menjadikannya seorang Sultan akan tetapi langkah itu semakin melenceng terhadap norma keraton bahkan sesama anggota kerajaan saling membunuh untuk mendapatkan sebuah tahta dan kerajaan.

Hanya segelintir anggota kerajaan yang tetap memilih setia terhadap jalur kebangsawanannya. Sebab, kala itu VOC sangat berpengaruh dan sangat kuat, mereka para bangsawan sangat patuh terhadap VOC.

Pangeran Aryadiningrat salah satu bangsawan keraton yang masih teguh berjalan di jalur kebangsawanannya dan memerangi VOC.

Baca Juga: Sekelumit Tentang Cerita Asal Usul Banjarnegara Jawa Tengah, Persawahan yang Telah Dibangun Menjadi Kota

Pangeran Aryadiningrat dijadikan buronan terhadap VOC bahkan sampai ke pantai utara Jawa untuk membuat pasukan dengan rakyat yang mendukungnya.

Di pantai utara Jawa tepatnya di kota Pemalang (sekarang), Pangeran Aryadiningrat menyimpang jalan (meninggalkan pasukan agar pasukan selamat) menghindari serangan Belanda dan masuklah ke sebuah hutan yang sangat lebat dan dipenuhi dengan pohon-pohon besar.

Walaupun sudah masuk ke dalam hutan, Belanda tetap mengejar pangeran Aryadiningrat untuk dibunuh karena kalau masih hidup akan menjadikan kehancuran bagi VOC (Belanda).

Baca Juga: Simak Sejarah Kepemimpinan Wilayah Pekalongan dari Tahun 1906 - Sekarang, HJ. Kuneman Menjadi Walikota Pertama

Untuk menghindari serangan Belanda, Pangeran Aryadiningrat masuk kedalam hutan ilalang yang terdapat di tengah-tengah hutan dan Belanda pun kehilangan jejak pangeran Aryadiningrat.

Dalam hutan ilalang, Pangeran Aryadiningrat menemukan sebuah pohon Garda yang sangat besar, di pohon Garda tersebut pangeran Aryadiningrat mendapatkan ketentraman jiwa bahkan pangeran Aryadiningrat melihat sebuah telaga dengan batu di tengah-tengahnya (sekarang bernama Candi Pengilon).

Diloncatilah telaga itu oleh Pangeran Aryadiningrat dan berdiri di batu yang terdapat di tengah-tengah telaga itu.

Baca Juga: Inilah Asal Usul Pati Jawa Tengah, Kisah Dewi Ruyung Wulan yang Jatuh Cinta pada Dalang Soponyono

Setelah berdiri di tengah-tengah batu, pangeran Aryadiningrat merenungkan diri sambil melihat ke telaga yang jernih air nya tersebut lalu pangeran Aryadiningrat berfikir kalau seperti ini terus maka akan kalah.

Oleh sebab itu Pangeran Aryadiningrat melepaskan baju kebangsawanan nya dan mengubah diri menjadi rakyat biasa untuk melanjutkan perlawanan kepada Belanda.

Setelah keluar dari hutan ilalang tersebut, Pangeran Aryadiningrat akan menamakan tanah di sekitar itu dengan nama Kramat (yang berarti tanah yang di kramatkan) karena di tempat itulah Pangeran Aryadiningrat banyak mendapat karomah.

Baca Juga: Sejarah Singkat Kota Pekalongan Jawa Tengah, Wilayah yang Mendapatkan Julukan Kota Batik

Itulah asal-usul nama Desa Kramat Pemalang yang sekarang menjadi sebuah desa yang makmur dengan hasil pertanian yang melimpah.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler