Begini Asal Muasal Kali Pemali Kabupaten Brebes, Berkaitan dengan Ciung Wanara?

20 September 2023, 13:20 WIB
Kali Pemali /Instagram @explorelarangan_brebes/

PORTAL BREBES – Berikut dongeng Sasakala yang merupaka dongeng yang kerap dikaitkan dengan penduduk sekitar tentang asal muasal Kali Pemali di Brebes, Jawa Tengah.

Selain itu terdapat juga kisah Sasakala yang terbentuk dalam dongeng rakyat atau folklor.

Sebuah dongeng Sasakala yang menceritakan terjadinya nama Kali Pemali atau Cipamali yang berada di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Pemali berasal dari kata Pamali atau pantang/tabuh. Dongeng ini termasuk sinopsis dalam cerita babad yang didalamnya terdapat episode tentang pemberian nama sungai.

Baca Juga: Jejak Kaligung, Sebuah Sungai yang Berada di bawah Kaki Gunung Agung Tegal

Sasakala Cipamali atau Kali Pemali dikumpulkan oleh Satjadibrata pada tahun 1946 dalam sebuah buku berjudul ‘Bunga Rampeh Dongeng’.

Kali Pemali yang merupakan sungai yang panjang dan terbesar di Kabupaten Brebes itu diketahui kerap berkaitan dengan asal-usul nama suatu tempat atau tokoh yang memang ada dijaman tertentu.

Dilansir dari kanal Youtube Insight, singkat cerita, Prabu Adi Mulya Permana Kusuma adalah seorang raja di kerajaan Galuh yang sangat adil dan bijaksana.

Baca Juga: Kisah Berdirinya Desa Songgom Brebes Beserta Asal Usulnya, Babad Alas Pertama Kali oleh Sosok Ini

Pada saat itu ia belum memiliki anak dari istri-istrinya baik dari Dewi Naganingrum dan Dewi Pangrenyep.

Dermaji Kecamatan Lumbir

Suatu hari, sang Prabu pergi bertapa. Saat iru istri dan kerajaannya diserahkan kepada Aria Kebonan.

Sebelum pergi ia memberikan pesan kepada penggantinya itu agar berbuat adil dan jangan mengganggu kedua istrinya. Aria Kebonan pun menyanggupinya.

Baca Juga: Kisah Berdirinya Mushola Baituttaqwa Jatirokeh, Mushola Tertua yang Dibangun Kyai Suduri?

Selanjutnya sang Prabu Permana pergi bertapa di Gunung Padang dan mengganti namanya dengan Ajar Sukaresi.

Kemudian Aria Kebonan juga mengganti nama dengan Raden Barma Wijaya Kusuma.

Di Kemudian hari Naganingrum dan Dewi Pangrenyep mendapat firasat akan mendapatkan putra, firasat tersebut ternyata tepat.

Baca Juga: Kabupaten Karawang dan Brebes Pernah Memiliki Kisah Sejarah yang Tak Dapat Dipisahkan

Sembilan bulan kemudian Dewi Pangrenyep melahirkan seorang putra yang diberi nama Hariang Benga.

Namun saat itu Dewi Naganingrum belum juga melahirkan dan tiba-tiba sang raja mendapat firasat bahwa bayi yang belum lahir tersebut akan menimbulkan malapetaka bagi dirinya.

Kemudian sang raja menyuruh Dewi Pangrenyep apabila Dewi Naganingrum melahirkan bayinya harus segera dibuang.

Baca Juga: Kerajaan Sriwijaya Pernah Berdiri pada 671-685, Dipimpin oleh Raja Ini

Ternyata benar bayi yang dilahirkannya berjenis laki-laki yang akhirnya dihanyutkan ke sungai menggunakan sebuah kotak bersama sebutir telur dan Dewi Naganingrum juga diusir dari kerajaan.

Bayi yang dihanyutkan akhirnya ditemukan oleh Aki Balangantrang hingga tumbuh menjadi seorang pemuda yang diberi nama Ciung Wanara.

Telur yang menemaninya saat dihanyutkan menetas dan menjadi ayam jantan setelah dierami oleh ular bernama nagawiru.

Baca Juga: Begini Kisah Sejarah Kerajaan Pagaruyung, Dipimpin Akarendrawarman pada 1300-1347

Pada saat itu Ciung Wanara berniat membalas dendam kepada Hariang Benga dan Dewi Pangrenyep yang telah menyengsarakan dirinya dengan ibunya.

Perkelahian Ciung Wanara dan Hariang Benga pun berlangsung cukup lama hingga Hariang benga terpental ke seberang sungai.

Ciung Wanara berada di Galuh dan Hariang Banga berada di timur sungai Brebes.

Baca Juga: Dikenal dengan Bahasa Sunda Banyumasan, Desa Dermaji Lumbir Pertama Kali Berdiri oleh Sosok Ini

Sungai yang memisahkan mereka selanjutnya diberi nama Cipamali atau Kali Pemali sebagai tanda peringatan dan bermakna, pertikaian dengan saudara harus dihindarkan sebab termasuk pamali atau pantangan.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler