Sejarah Kersana, Sebuah Nama Kecamatan di Kabupaten Brebes

- 5 Februari 2023, 21:15 WIB
Kantor Kecamatan Kersana
Kantor Kecamatan Kersana /Fanspage Info Kersana - Brebes / Portal Brebes /

PORTAL BREBES - Kersana merupakan sebuah nama kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Terletak di wilayah barat di jalur tengah Brebes yang cukup strategis karena sebagai daerah penghubung ke wilayah Brebes bagian selatan melalui Banjarharjo, serta akses menuju Ciledug Jawa Barat.

Dilansir dari laman fanspage Info Kersana – Brebes, Kersana terdapat bekas pabrik gula yang sudah tidak beroperasi peninggalan penjajahan Hindia Belanda beserta kompleks perumahan yang masih dihuni oleh karyawan pabrik gula (PG) Kersana baru unit Ketanggungan Barat.

Hal ini menunjukan bahwa wilayah Kersana dijadikan Belanda sebagai daerah perkebunan tebu pada zaman dahulu dan dipimpin oleh seorang demang, karena wilayahnya merupakan tanah partikelir milik perusahaan Belanda. Kersana juga dikenal sebagai Ketanggungan Barat menunjuk nama stasiun kereta api yang masih sampai saat ini.

Baca Juga: Sejarah Kabupaten Brebes pada Tahun 1913, Hanya Memiliki 5 Kecamatan

Ada tiga bersaudara bernama R.Safii, R.Wangsanangga dan R.Singawinata. Ketiga orang tersebut turun dari pertapaan.

R.Safii ke Karawang, R.Wangsanangga ke Cikeusal dan R.Singawinata ke Kareo yang sekarang menjadi desa Dukuh Tengah (sebelah selatan Ketanggungan).

Setelah bertahun – tahun berpisah dengan saudara saudaranya, ketiga orang bersaudara itu mengadakan pertemuan di sebuah tempat yang bernama Cikeusal.

Pada pertemuan ketiga bersaudara itu diadakanlah musyawarah dan mendapat suatu kesepakatan atau perjanjian yaitu Sapapait Samamanis (sama-sama pahit sama-sama manis), pahit atau manis dipikul bersama dalam satu perjuangan melawan penjajah yaitu Belanda.

Baca Juga: Inilah Sejarah Stasiun KA Kota Tegal, Kapan Dibangun dan Arsiteknya Adalah...

R.Wangsanangga ditugaskan untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Belanda di daerah Brebes sampai ke daerah Kuningan. Dalam perundingan ketiga bersaudara tersebut telah disepakati bahwa yang dapat menangkap atau mengalahkan R.Wangsanangga hanya oleh R.Safii atau R Singawinata.

Maka terjadilah pemberontakan yang sangat kuat sehingga pemerintahan Belanda di daerah tersebut. Pusat pimpinan pemberontak terletak di Cikeusal dan sebagai panglimanya yaitu Ki Malangjiwa dari Cikuya, Ki Sangla dari Malahayu, Raksabala dari Bumihieum (sekarang bernama desa Kubangjati atau Ketanggungan), Ki Saragula dari Lemah Abang (Tanjung).

Karena tidak ada yang bisa memadamkan pemberontakan maka pemerintah Belanda mengadakan sayembara.

Isi dari sayembara tersebut adalah ” Barang siapa yang dapat menangkap pemimpi pemberontakan yaitu R.Wangsanangga akan diberi hadiah semintanya”.

Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Kelurahan Slerok di Kota Tegal, Jika Tahu Kisahnya Pasti Akan Tertawa

Mendengar berita sayembara dari pemerintah Belanda, R.Safii dari Karawang dan R.Singawinata dari tanah Kareo mendaftarkan diri untuk mengikuti sayembara dari pemerintah Belanda. Kedua orang tersebut bersatu melawan pemberontak dan akhirnya kepala pemberontak tersebut dapat di kalahkan.

Tiga orang bersaudara tersebut telah memegang perjanjian ”Sapapait Samamanis”. Karena telah dapat mengalahkan R.Wangsanangga maka R.Safii dan R.Singawinata mendapat hadiah sakersane (semaunya) dari pemerintahan Belanda, maka dimintanya oleh R.Safii dan R.Singawinata sebidang tanah.

Pemerintah Belanda memberikan sebidang tanah yang diminta seluas 41/3 pal persegi. Penyerahan hadiah dilaksanakan Bulan November 1813 oleh Gubernur Jenderal Raffles di daerah Ketanggungan Barat sekarang bernama Kersana.

Baca Juga: 6 Makam Tokoh Ulama di Brebes yang Ramai Dikunjungi Peziarah

Oleh R.Safii dan putranya (R.Singosari Sayidina Panatayuda) tanah Kersana diberikan kepada R.Singawinata dan R.Wangsanangga .

Putra R.Safii (R.Singosari Sayidina Panatagama) menikah dengan putri dari R.Wangsanangga (R.A.Dumeling) yaitu pada tahun 1809. R.Singosari Sayidina Panatagama berganti nama menjadi Kanjeng Adipati Aria Singosari Panatayuda I dan R.Singawinata diangkat menjadi Demang di Kersana.***

 

 

 

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x