Asal Usul Desa Dumeling Kecamatan Wanasari Brebes

- 15 Maret 2023, 14:14 WIB
Kantor Balaidesa Dumeling Kecamatan Wanasari Brebes
Kantor Balaidesa Dumeling Kecamatan Wanasari Brebes /Tangkapan Layar Google Map/ Portal Brebes /

PORTAL BREBES – Dumeling adalah sebuah desa di Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

Pada zaman dahulu sekitar tahun 1775 sampai 1875 Di Desa Wanatawang hidup dua Putri kembar yang menjadi Ronggeng dan sangat sakti yaitu Gendrasari dan Rentangsari.

Kedua Putri itu sejak kecil hingga dewasa bahkan sampai meninggalnya pun selalu bersamaan. Demikian pula keduanya mempunyai kesaktian yang sama sehingga banyak penduduk yang berobat kepadanya untuk meminta kesembuhan dan sebagainya.

Baca Juga: Sekilas Sejarah Desa Dukuhwringin Kecamatan Wanasari Brebes

Gendrasari dan Rentangsari adalah sosok yang jujur suci dan sakti, setelah usia keduanya mulai tua keduanya meninggal dunia pada detik dan jam yang sama.

Oleh penduduk dibuatkan makam di luar pemakaman umum yaitu di sebelah barat Desa Wanatawang.

Kebiasaan Gendrasari dan Rentangsari setelah meninggal yaitu rohnya sering masuk raga perempuan yang menyebabkan kerasukan dan biasanya mengakibatkan perempuan itu menjadi ronggeng atau dukun.

Baca Juga: Sekilas Sejarah Pesantunan, Sebuah Desa di Kecamatan Wanasari Brebes

Lurah Wanatawang yang hidup pada masa kubuwana 4 mempunyai anak bernama Dewi Retnosari Dumeling  yang berparas cantik jelita, kecantikanya yaitu dikenal oleh para pemuda atau pemudi sampai keluar Desa Wanatawang.

Pada suatu hari Gendrasari dan rantangsari sedang berbincang-bincang membicarakan kecantikan Dewi Retnosari Dumeling

Karena keduanya suka dan tertarik dengan kecantikan Dewi Retnosari duyung maka keduanya memutuskan untuk memasuki raga Dewi Retnosari Dumeling akibatnya Dewi retnosari Dumelig pingsan dan kerasukan disertai jeritan.

Hal itu menjadikan ibu Lurah Wanatawang menjadi panik kaget dan ketakutan, Ibu Lurah meminta tolong kepada petugas ronda pada malam itu untuk segera memanggil Pak Lurah tak lama kemudian datanglah Pak Lurah wanatawang dan melihat anaknya sedang kerasukan.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Klampis Kecamatan Jatibarang Brebes

Kemudian Pak Lurah ngambil klenting mungil dari lemari dan didekatkan ke telinga anaknya sambil membaca mantra dalam hati.

Tak lama kemudian khodam yang ada pada klenting mungil menjawab bahwa roh yang ada di dalam raga anak pak lurah adalah Gendrasari dan Rantangsari kelak akan menjadi sintren dan ronggeng yang sangat terkenal serta sakti di wilayah Mataram.

dan pula anak pakurah akan bersuamikan Bupati Puspanegara walaupun hanya sebagai selir.

Setelah pingsan berhari-hari akhirnya Dewi retnosari Dumeling siuman dan ia bercerita pada ibunya bahwa ia bertemu dengan dua orang perempuan yang sangat cantik namanya Gendrasari dan Rantangsari.

Kemudian Dewi retnosari Dumeling disuruhnya membeli seperangkat pakaian kosmetik dan selendang yang semuanya serba baru, Sedang ayahnya disuruh membeli seperangkat gamelan.

Baca Juga: Sejarah Lahirnya Kabupaten Brebes, dalam Serat Kanda Edisi Brandes Masa Kerajaan Majapahit

Pada malam harinya diadakan tarian pertama Dewi Retnosari Dumeling dan didampingi oleh nyonya Emdamg beserta paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu tentang sintren.

Pertama-tama Dewi retnosari Dumeling berpakaian biasa dan diikat dengan tali kemudian dikurung dalam kurungan yang sudah diberi penutup dari kain.

Setelah kurungan dibuka sintren sudah berpakaian rapih dan cantik tanpa ikatan tali mulai saat itu berita tentang tarian sintren oleh Dewi Retnosari Dumeling menyebar ke berbagai pelosok dan perkampungan sekitarnya.

Setelah menjadi sintren Paripurna Dewi Retnosari Dumeling sudah menjadi Ronggeng yang selalu didampingi oleh Gendrasari dan Rantangsari dengan cara wuwungan.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Slatri, Sebuah Desa di Kecamatan Larangan Brebes

Ronggeng Dewi Retnosari Dumeling adalah Ronggeng kharismatik dan juga paranormal karena mempunyai banyak kelebihan maka banyak orang-orang disekitarnya yang berdatangan ingin diobati penyakitnya, Penglaris dagangan, Gadis Atau Janda yang ingin mendapatkan jodohnya dan sebagainya.

Disamping penari Dewi Ratnasari Dumeling gemar menolong orang-orang yang sakit untuk diobati maka terkenal lah Dewi Retnosari  Dumeling sebagai Ronggeng dukun.

Oleh karena itu Bupati Puspanegara sering berkunjung untuk berkonsultasi kepada Ki Lurah Wanatawang sambil Tayuban.

Baca Juga: Sekilas Sejarah Pabrik Gula, Metikan dan Mbesaran Hingga Pengantin Tebu Jatibarang Brebes

Lama kelamaan Bupati Puspanegara jatuh hati kepada Dewi retnosari Dumeling dan sebaliknya.

Akhiirnya pada suatu hari Bupati Puspanegara melamar Dewi Retnosari Dumeling lewat patihnya wirapati dan dengan senyum dikulum bercampur dengan rasa gembira Dewi Retnosari Dumeling menganggukan kepala sebagai tanda setuju.

Kemudian pernikahan keduanya pun dilaksanakan untuk selanjutnya Dewi Retnosari Dumeling diboyong ke Pendopo Kabupaten Brebes sebagai istri selir.

Pada suatu hari Bupati Puspanegara menghadiri pasewakan yang diadakan oleh Raja Mataram Kanjeng Sunan Pakubuwana ke empat yang dihadiri pula oleh para bupati-bupati se - Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta dihadiri oleh pihak Belanda dalam kesempatan itu hanya Bupati Puspanegara lah yang berpakaian sangat sederhana dan kotor sebagai manifestasi sikap beliau yang tidak loyal dan tidak setuju kalau bupati-bupati di wilayah Mataram harus tunduk dan taat kepada pemerintah Belanda.

Baca Juga: Sejarah Kersana, Sebuah Nama Kecamatan di Kabupaten Brebes

Melihat tata busana dan sikap Bupati Puspanegara yang tidak menghormati pemerintah Belanda, tuan Gubernur memegang penutup kepala Bupati Puspanegara sambel menggerayangi kepalanya, karena merasa harga dirinya diinjak-injak oleh Belanda maka bupati Puspanegara marah dan langsung bereaksi dengan menarik dan menampar Tuan Gubernur itu, sehingga Tuan Gubenur Jatuh pingsan tidak sadarkan diri setelah peristiwa tersebut.

Bupati Puspanegara langsung pamit pada raja Mataram dan meninggalkan tempat tersebut setelah Tuan Gubernur siuman ia langsung menuntuk tidak terima atas perbuatan tersebut kepada raja Mataram dan meminta agar Bupati Puspanegara ditangkap hidup atau mati.

Mendengar berita lolosnya Bupati Puspanegara menjadikan Mataram dan Belanda kecewa berat akhirnya Mataram dan Belanda musyawarah dan memutuskan untuk bergabung dan bersama-sama mengejar larinya Bupati Puspanegara sampai ke daerah Brebes.

Baca Juga: Sejarah Kabupaten Brebes pada Tahun 1913, Hanya Memiliki 5 Kecamatan

Di Brebes pasukan Belanda dan Mataram terus mengejar dan mencari keberadaan Bupati Puspanegara dan para pengikutnya hingga sampai ke arah utara sampai di sungguh. Bupati Puspanegara belok kiri dan ke arah utara kemudian berhenti di Desa kemudian disambut oleh istri-istri selirnya.

Perjalanan dilanjutkan dengan menyebrangi sungai Pemali kearah Timur, Bupati Puspanegara tidak singgah di pendopo tetapi membuat Pesanggrahan.

Di Pesanggrahan inilah semua istri-istrinya dipanggil untuk bermusyawarah termasuk Dewi Retnosari Dumeling, kemudian Puspanegara berkata kepada istri-istrinya bahwa beliau tidak menjadi Bupati lagi dan istri-istrinya harus bisa menyelamatkan diri masing-masing, Puspanegara menyuruh Raden Ayu Dwi Retnosari Dumeling disuruh untuk kembali ke kampungnya masing-masing.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Cibendung, Salah Satu Desa di Kecamatan Banjarharjo Brebes

Kemudian Dewi Retnosari Dumeling di tinggal di suatu tempat di tempat itu juga Puspanegara santun busana atau berganti pakaian dari pakaian Bupati ke pakaian biasa. Kemudian tempat itu diberi nama desa Pesantunan di Desa Pesantunan Dewi retnosari Dumeling sangat sedih karena ditinggal pergi oleh suami tercinta.

Selain itu karena keadaan orangtuanya yang tidak jelas setelah berperang dengan Belanda, kesedihan itu lama-kelamaan menjadikanya ia sakit dari sakitnya itulah kemudian Dewi retnosari Dumeling meninggal dunia.

Dan jenazahnya dimakamkan di sebelah barat laut Desa Pesantunan, di tempat itu kemudian diberi nama Desa Dumeling.

Demikianlah kisah sejarah Desa Dumeling yang bersumber dari website resmi Desa Dumeling dilansir Portal Brebes dari kanal YouTube Andromeda.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah