Sekilas Desa Pagergunung Kendal, Kisah Ki Aji Soko yang Memiliki Kesaktian Hingga Dapat Tanam Padi

- 28 Maret 2023, 08:00 WIB
inilah sekilas tentang Desa Pagergunung Kabupaten Kendal
inilah sekilas tentang Desa Pagergunung Kabupaten Kendal /Tangkapan Layar YouTube Muhamad Ipang/

PORTAL BREBES – Desa Pagergunung merupakan salah satu desa di Kabupaten Kendal yang terletak di Kecamatan Pageruyung.

Desa tersebut memiliki jumlah penduduk hanya sekitar 1890 dengan jumlah pria sebanyak 955 jiwa dan wanita sebanyak 915 jiwa sebagaimana dilansir dari laman resmi Desa Pagergunung.

Seperti pada desa umumnya, Desa Pagergunung Kendal juga memiliki cerita asal usul berdirinya nama desa itu dan inilah sekilas Desa Pagergunung Kabupaten Kendal.

Baca Juga: Sejarah Makam Syekh Maulana Syamsudin, Salah Satu Destinasi Wisata Religi di Pemalang

Pada sekitar empat abad tahun yang lalu sebelum Belanda masuk ke Indonesia, maka wilayah semenanjung (pesisir) utara pulau Jawa dan wilayah pantai Utara masih merupakan hutan belantara yang belum terjamah oleh manusia.

Pada tahun 1700-an setelah Belanda menguasai tanah Jawa dan dibangunnya jalan dari Anyer sampai Penarukan oleh VOC maka daerah sekitarnya mulai berkembang.

Pemerintahan Desa Pagergunung menurut cerita leluhur dinilai sekitar tahun 1845an, dengan dimulainya babat alas oleh seorang tokoh dari wilayah timur yang bernama Ki Sentono atau yang biasa disebut Ki Aji Soko.

Baca Juga: Jam Berapa Imsak dan Waktu Buka Puasa di Tegal, Selasa 28 Maret 2023

Dia berasal dari prajurit Mataram dan pernah tinggal 15 tahun di Desa Pagergunung.

Mengapa bisa sampai di Desa Pagergunung? karena dulu Kerajaan Mataram yang pada waktu itu berperang melawan Belanda mengalami kekalahan dan Prajurit Mataram lari kocar-kacir sehingga Ki Aji Soko mengamankan diri, lalu menamakan tempat tersebut yang disinggahi dengan nama Pagergunung. Kedatangan Ki Aji Soko bersama istrinya kemudian dikaruniai 3 orang putra.

Sebagaimana kebanyakan orang Jawa pada masa itu, tokoh tersebut adalah merupakan tokoh yang mempunyai kesaktian dan daya linuwih dalam olah kanugrahan (batin), sehingga dirinya berani memasuki wilayah ke Desa Pagergunung ini yang dikenal sangat angker dan banyak dijumpai batu-batu cadas yang cukup besar dan dikelilingi gunung yang sangat terjal.

Baca Juga: Begini Sekilas Desa Kebandingan Tegal Beserta Pemimpin Desa Dari Masa ke Masa, Mulai Tahun 1921 Hingga 2025

Ketokohan dari para perintis Desa Pagergunung ini sudah dikenal oleh daerah-daerah lain, hal tersebut dapat dibuktikan oleh kenyataan pada waktu itu banyak lahan yang tandus belum ditanami dikarenakan kekurangan air, banyak bebatuan dan berbukit-bukit atau dikelilingi gunung-gunung.

Sehingga dia menamakan wilayah ini sebagai Desa Pagergunung, dengan adanya Ki Aji Soko di Desa Pagergunung maka mengingat kelebihan kebanyakan daya linuwih Ki Aji SOko lahan-lahan di area Pagergunung dapat ditanami padi.

Karena adanya aliran sungai yang dicipkakan oleh daya ghoib Ki Aji Soko dengan tongkatnya yang diketukkan ke batu maka menurut cerita air mengalir mengikuti ketukan tongkat tersebut.

Baca Juga: Sejarah Desa Linggapura Kecamatan Tonjong Brebes, Kisah Pertemuan 2 Ulama yang lolos dari Kejaran Belanda

Lama kelamaan banyak ditemukan pepohonan yang cukup besar dan kecil dalam jumlah yang  banyak dan berhasil dilestarikan dan sehingga dapat memakmurkan warga masyarakat sekitarnya dalam bercocok tanam, khususnya tanaman padi karena ketersediaan air cukup banyak berkat terjaganya kelestarian alam sekitarnya.

Sebelum Kemerdekaan Pemerintahan Desa Pagergunung konon kabarnya dimulai sejak tahun 1880-an yang menjabat lurah pertama yaitu Ki Sentono atau lebih dikenal dengan nama Ki Aji Soko yang berasal dari prajurit Mataram.

Dia tinggal di Desa Pagergunung lantaran Kerajaan Mataram yang waktu itu berperang dengan Belanda mengalami kekalahan dan prajurit Mataram kocar-kacir sehingga Ki Aji SOko mengamankan diri di Desa Pagergunung.

Baca Juga: Sekilas Profil Desa Kalijurang Tonjong Brebes, Sebuah Desa yang Memiliki Banyak Dinasti dan Benda Bersejarah

Karena Desa Pagergunung dikelilingi gunung merupakan tempat tinggal yang cukup aman dari ancaman Belanda pada waktu itu.

Jasa Ki Aji Soko sangat disegani oleh masyarakat dan lingkungannya karena pada waktu itu masih banyak lahan di Desa Pagergunung belum dapat ditanami padi karena belum ada adanya aliran sungai. Mengingat kelebihannya, maka lahan-lahan di Pagergunung dapat ditanami padi.

Asal mula aliran sungai dengan daya ghoib tongkat diketukan di bebatuan maka menurut cerita air mengalir mengikuti ketukan tongkat tersebut dan mengalir kemana-mana.

Baca Juga: Legenda Nyai Bagelen di Kabupaten Purworejo, Mitos Pantangan Untuk Tanam Kedelai dan Pelihara Lembu

Hal tersebut dapat dibuktikan sampai dengan saat ini warga Desa Pagergunung berkat jasa dan Kesaktian Ki Aji Soko dapat menanam padi / polowijo (jagung, kacang, ketela).

Selanjutnya yang menjabat lurah adalah Mbah Sastro Soedjono yakni merupakan anak pertama dari Ki Aji Soko.

Mbah Sastro Soedjono menjabat lurah pada tahun 1900 sampai dengan 1920 kemudian dilanjutkan oleh keturunannya yaitu Mbah Marto Soedjono yang menjabat lurah dari tahun 1920 sampai dengan 1945.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x