Inilah Asal Usul Pati Jawa Tengah, Kisah Dewi Ruyung Wulan yang Jatuh Cinta pada Dalang Soponyono

- 31 Maret 2023, 13:10 WIB
asal usul Pati Jawa Tengah
asal usul Pati Jawa Tengah /patikab.sikn.go.id/

Akan tetapi sebelum dapat diserahkan kepada Yuyu Rumpung sudah dapat diketahu Sondong Makerti sehingga terjadi pertempuran, Sondong Majeruk kelehan kehabisan tenaga hingga mau mati, keris Rambut Pinutung yang dibawa Sondong Makerti berhasil menusuk perut Sondong Majeruk hingga tewas. Selamatlah keris Rambut Pinutung tidak bisa dibawa oleh Sondong Majeruk. Yuyu Rumpung murka kemudian memerintahkan segera menyerbu Majasemi bergabung dengan Pasukan Yudhopati dengan patih Singopati.

Baca Juga: Asal Usul Desa Damarjati Kendal, Kisah Kyai Arya Damar Hingga Berdirinya Desa

Sementera itu para prajurit Parang Garudo masih saja melakukan pengejaran dan penggeledahan di rumah-rumah penduduk. Sampailah mereka di Majasemi. Betapa marahnya Adipati Yudhopati ketika mendapat laporan bahwa buronan Dalang Soponyono, Dewi Ruyung Wulan bersama kedua adik Soponyono berada Di Majasemi mereka dilindungi oleh Penewu Sukmayono.

Maka terjadilah pertempuran yang sangat seru banyak korban yang berjatuhan, juga Ki Penewu Sukmoyono gugur dalam pertempuran itu. Mendengar Penewu Sukmayono gugur, Raden Kembangjoyo mengamuk dengan memegang keris Rambut Pinutung dengan kuluk Kanigoro menghancurkan Pasukan Paranggarudo.

Mereka dibantu oleh pasukan Carangsoko, pertempuran dahsyat antara Patih Singopati dengan Patih Singopadu, memporsir energi sehingga keduanya gugur di medan laga. Pertempuran di Majasemi berakhir dengan membawa banyak korban.

Baca Juga: Sekilas Desa Petung Kendal Beserta Pemimpin Desa Dari Masa ke Masa

Ki Saponyono mengantarkan Dewi Ruyung Wulan bersama-sama dengan Raden Kembangjoyo. Sebagai ucapan terima kasih, Dewi Ruyung Wulan diberikan kepada Raden Kembang Joyo untuk dijadikan istrinya, karena Kembang Joyo berhasil mengalahkan Yudho Pati adipati Paranggarudo kemudian ia menetap di Carangsoko menggantikan Puspo Handung Joyo sebagai pemimpin Kadipaten. Ia juga diangkat menjadi Adipati setelah menggabungkan tiga kadipaten yaitu Paranggarudo, Carangsoko dan Majasemi menjadi satu kadipaten Pati

Peleburan itu telah menciptakan kerukunan dari tiga kadipaten yang bertikai, untuk lebih memantapkan dalam memimpin kadipaten, ia mengajak Dalang Soponyono untuk memperluas wilayah kekuasaannya, dan mencari lokasi yang baik sebagai pusat pemerintahan, raden Kembangjaya dan Raden Sopanyono menuju hutan Kemiri, dan segeralah hutan tersebut dibabat untuk Kadipaten/pusat pemerintahan.

Alas (Hutan) Kemiri dihuni oleh beberapa binatang Singa, Gajah dan binatang buas lainnya, selain itu juga dihuni oleh kerajaan siluman, Kembang Joyo dan Dalang Soponyono bahu membahu melawan kerajaan Siluman tersebut. Akhirnya dengan kesaktian Kembang Joyo pemimpin Siluman menyerah. Untuk menangkal makhluk-makluk halus Dalang Sopoyono selamatan dengan memainkan wayang di hutan Kemiri. Sirnalah pemimpin Siluman beserta anak buahnya lari dari hutan kemiri.

Baca Juga: Kisah Pemimpin Desa Pageruyung Dari Masa ke Masa, Mulai Dari 1920 Hingga Sekarang

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x