Anggota kerajaan bahkan dijadikan boneka untuk keperluan pribadi VOC yang tanpa sadar memberikan sebuah dampak mengerikan bagi kerajaan Yogyakarta kedepannya.
Banyak anggota kerajaan yang terpengaruh oleh VOC yang akan menjadikannya seorang Sultan akan tetapi langkah itu semakin melenceng terhadap norma keraton bahkan sesama anggota kerajaan saling membunuh untuk mendapatkan sebuah tahta dan kerajaan.
Hanya segelintir anggota kerajaan yang tetap memilih setia terhadap jalur kebangsawanannya. Sebab, kala itu VOC sangat berpengaruh dan sangat kuat, mereka para bangsawan sangat patuh terhadap VOC.
Pangeran Aryadiningrat salah satu bangsawan keraton yang masih teguh berjalan di jalur kebangsawanannya dan memerangi VOC.
Pangeran Aryadiningrat dijadikan buronan terhadap VOC bahkan sampai ke pantai utara Jawa untuk membuat pasukan dengan rakyat yang mendukungnya.
Di pantai utara Jawa tepatnya di kota Pemalang (sekarang), Pangeran Aryadiningrat menyimpang jalan (meninggalkan pasukan agar pasukan selamat) menghindari serangan Belanda dan masuklah ke sebuah hutan yang sangat lebat dan dipenuhi dengan pohon-pohon besar.
Walaupun sudah masuk ke dalam hutan, Belanda tetap mengejar pangeran Aryadiningrat untuk dibunuh karena kalau masih hidup akan menjadikan kehancuran bagi VOC (Belanda).