Dicap Sesat dan Kafir, Gus Miftah : Syukur Alhamdulillah

3 Mei 2021, 18:58 WIB
Gus Miftah menyampaikan video klarifikasi ceramah atau orasi di gereja, Senin 3 Mei 2021 /Tangkapan layar Instagram/@gusmiftah//

PORTAL BREBES - Usai memberikan orasi kebangsaan pada acara peresmian renovasi Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung Penjaringan Utara Gus Miftah panen hujatan dari Netizen.

Pemilik nama Lengkap KH Miftah Maulana Habiburrahman bahkan dikatakan sesat, sahadatnya batal bahkan kafir setalah video orasi kebangsaannya viral di media sosial

Menanggapi hal tersebut, Pemilik Pondok Pesantren Ora Aji Kalasan Yogyakarta menggungah video penjelasan melalui akun instagram pribadinya @gusmiftah Senin 3 Mei 2021.

Baca Juga: Tega! Sejumlah Anjing Dianiaya dan Dibakar Hingga Tewas Di Pacitan, Pemilik Tempuh Jalur Hukum

Baca Juga: Setelah Viral, Pria Memakai Masker yang Diusir Ketika Hendak Salat Akhirnya Berdamai dengan Takmir Masjid

"Saat itu saya hadir bersama Gubernur Jakarta, Mas Anies Baswedan, Sekjen PB NU Helmy Faishal Zaini dan beberapa tokoh agama ada FKUB lah di sana dan itu atas undangan mereka," katanya

Lebih lanjut Gus Miftah mjelaskan jika acara yang diberikan kepadanya mengusung tema orasi kebangsaan dalam rangka peresmian GBI bukan dalam rangka peribadatan.

Menyikapi narasi sesat, sahadatnya batal atau bahkan kafir Gus Miftah pun mengucap syukur alhamdulillah.

Dirinya kemudian berpikir bahwa kejadian tersebut adalah sesuatu yang luar biasa dalam berdakwah.

Baca Juga: Ustadz Dhanu Bongkar Penyebab Sakitnya Ustadz Zacky: Ada Mahluk Hitam Di Depannya

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Kepulauan Mentawai, Warga Siaga dan Mengungsi ke Gereja

"Saya hanya berpikir, orang seperti saya yang kebetulan dikasih oleh Allah menjadi pembimbing sekian ratus orang untuk bersyahadat menjadi mualaf hanya gara-gara video itu saya dikatakan kafir. Luar biasa," tuturnya

Di bagian akhir video yang berdurasi tiga menit lebih itu Gus Miftah menjawab pertanyaan netizen tentang dasar dirinya berkunjung ke Gereja.

Gus Miftah kemudian membacakan Kitab Mausuf Al Fiqh Kuwait yang berisi ensiklopedia fiqih dari berbagai mazhab.

"Minimal ada empat perbedaan pendapat ulama tentang masuk gereja bahkan salat yang ada di dalamnya. Saya pikir saya nggak perlu perlu menterjemahkan karena netizen yang menghujat saya tentunya lebih alim dan paham," jelasnya

Baca Juga: Curiga Mobil Bergoyang di Tempat Gelap, Polisi Pergoki Pasangan Mesum Bukan Muhrim

Baca Juga: Pemakaman Akibat Covid-19 Majalengka Tinggi, Namun Honor Para Petugasnya Sejak Januari Belum Cair

Berikut orasi kebangsaan yang dibacakan oleh Gus Miftah pada saat peresmian GBI,

Disaat aku mengenggam tasbihku dan kamu memegang salibmu
Disaat aku beribadah di Istiqlal namun engkau ke Katedral
Di saat bioku tertulis Allh SWT dan biomu tertulis Yesus Kristus
Disaat aku mengucap Assallamualaikum dan kamu mengucap shalom

Baca Juga: Senin Wage 3 Mei 2021, Hari Ini Arah dan Waktu Terbaik Untuk Menjemput Rezeki Menurut Primbon Jawa

Baca Juga: Viral! Video Ramainya Pengunjung Pasar Tanah Abang, Inul Dartista: Jangan Sampai Seperti di India

Disaat aku mengeja Al-Quran dan kamu mengeja Alkitabmu
Kita berbeda saat memanggil nama Tuhan
Tentang aku yang menadahkan tangan dan engkau yang melipat tangan saat berdoa
Aku, kamu, kita bukan Istiqlal dan Kathedral
Yang ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan namun tetap harmonis
Andai saja mereka memiliki nyawa
Apa tidak mungkin mereka saling mencintai dan menghormati
antara satu dengan yang lainnya.***

 

 

Editor: Wisnu Probolaksono

Sumber: Instagram @movreview

Tags

Terkini

Terpopuler