Network
PORTAL BREBES - Maraknya tagar seperti #stopthesteal dan #sharpiegate di facebook yang diduga digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah dan teori konspirasi tentang pemilihan presiden AS memicu tindakan tegas berupa pemblokiran.
Sebabnya #stopthesteal, yang telah digunakan secara luas diduga untuk membuat klaim manipulasi pemilu yang tidak berdasar oleh Demokrat. Dan #sharpiegate, adalah bagian dari upaya keliru menuduh bahwa penggunaan penanda Sharpie menyebabkan suara Trump tidak terhitung di Arizona.
Baca Juga: Pria di Los Angeles Tebar Ancaman Penembakan Sekolah, Jika Biden Menang
Sementara itu, TikTok juga melakukan tindakan pemblokiran serupa untuk #sharpiegate, #stopthesteal, dan istilah yang lebih umum #riggedelection.
Sedangkan Twitter kendati tidak memblokir tagar teori konspirasi pemilu apa pun, perusahaan media sosial tersebut telah menambahkan label peringatan ke beberapa cuitan, yang menyebutkan bahwa cuitan itu kemungkinan berisi informasi yang tidak akurat.
Dikutip PortalBrebes.Com dari laman PortalJogja.Com dari berita berjudul, Baca Juga: Wartawati Radio El-Shinta Latifah Fauziah Meninggal Dunia tagar tersebut umumnya berkisar tentang klaim yang tidak berdasar bahwa Demokrat mencoba memanipulasi pemilu untuk mengalahkan Presiden Trump, yang dikutip dari The Verge dan ANTARA.
Sedangkan di Twitter. cuitan lainnya ditandai dengan pesan yang mendorong pembaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang upaya keamanan pemilu.
Moderasi tagar yang berfokus pada teori konspirasi ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh platform media sosial pekan ini untuk dengan cepat menghapus informasi yang salah seputar pemilu.
Twitter secara agresif memberi label pada cuitan Trump yang membuat klaim yang tidak berdasar atau salah tentang bagaimana total pemilihan dihitung.
