Maka malam itu Gubernur Anies Baswedan tidur sendirian di Ndalem Njero hingga saat sahur.
"Sebuah kamar besar, yg terasa teduh, tenang dan amat nyaman. Kayunya amat tua hingga ada lapisan yg membuatnya jadi terkesan keabu-abuan. Dipan asli sdh tdk digunakan, potensi rapuh akibat usia yang amat panjang," ujar Anies Baswedan mengambarkan suana Ndalem Njero atau kamar tidur Kyai Ageng Muhammad Besari.
Karena Anies Baswedan merasakan bahwa telah tuntas sudah niat silaturahmi dengan dzuriyah Kyai Ageng Besari.
"Sebuah kehangatan silaturahmi yang luar biasa. Dan, pengalaman bermalam di kamar itu adalah pengalaman yang menyenangkan, yang extra-ordinary," ungkap Anies mengenang pengalamannya tidur dan bermalam di kamar tidur Kyai Ageng Muhammad Besari.***