117 Pedagang Emperan Pasar Induk Brebes Menolak Digusur ke Pujasera

- 19 Januari 2021, 13:57 WIB
Para pedagang emperan di Pasar Induk Kota Brebes, Jawa Tengah mendatangi Kantor Redaksi PortalBrebes.Com mengadukan persoalan terkait penggusuran mereka oleh Pemkab Brebes ke lokasi baru di Kompleks Pujasera. Mereka menolak direlokasi karena di tempat baru sama sekali tidak ada pembeli/Portal Brebes/Harviyanto
Para pedagang emperan di Pasar Induk Kota Brebes, Jawa Tengah mendatangi Kantor Redaksi PortalBrebes.Com mengadukan persoalan terkait penggusuran mereka oleh Pemkab Brebes ke lokasi baru di Kompleks Pujasera. Mereka menolak direlokasi karena di tempat baru sama sekali tidak ada pembeli/Portal Brebes/Harviyanto /

PORTAL BREBES - Sedikitnya 117 pedagang yang biasa mangkal di emperan dan trotoar di Kompleks Pasar Induk Kota Brebes menolak digusur dan direlokasi ke kompleks Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera).

Penolakan dilakukan perwakilan para pedagang dengan mendatangi Kantor Redaksi PortalBrebes.Com di Jl. Sultan Agung - Brebes, Jawa Tengah, Selasa 19 Januari 2021.

Perwakilan pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Emperan Pasar Induk Brebes (P2EPI) tersebut diantaranya Titin, Tohir, M. Arifin, Tarsono, Winda, Asia Naning dan Wiwis.

Baca Juga: Potongan Kaki Ditemukan Nelayan di Bekasi, Diduga Terkait Korban Sriwijaya Air

"Kami datang karena ingin mengadukan nasib kami sebagai pedagang emperan di Pasar Induk Brebes," kata Asia Naning dan Titin mewakili sesama pedagang.

Sebabnya, menurut keduanya, sejak Minggu 17 Januari 2021 seluruh pedagang emperan yang biasa mangkal di lokasi depan Pasar Induk Brebes digusur dan tidak boleh berjualan lagi di lokasi lama.

"Alasannya digusur, katanya untuk pertiban para pedagang," ungkap Naning dan Titin menambahkan.

Masalahnya, lokasi baru yang dijadikan tempat mereka berjualan yakni di Kompleks Pujasera, adalah tempat yang tidak di lewati masyarakat. Baik mereka yang mau ke pasar maupun sekedar berjalan-jalan atau ke kompleks pertokoan.

Baca Juga: Miris! Empat Anak di Brebes Jadi Korban Pencabulan oleh Tetangganya Sendiri

Akibatnya, selama dua hari menempati lokasi baru di Kompleks Pujasera, tak satu pedagang yang mendapatkan pembeli.

"Ini benar-benar menyusahkan kami para pedagang kecil. Padahal keluarga benar-benar hanya mengandalkan pendapatan dari kamu berjualan," ungkap Tasono, pedagang lainnya.

Di luar itu, ungkap para pedagang lebih jauh, lahan di Kompleks Pujasera relatif sempit. Padahal jumlah pedagang sampai 117 orang.

"Jadinya kami umpel-umpelan (berdesak-desakan) tidak bisa menjaga jarak," kata
para pedagang tersebut.

Baca Juga: Ribka Tjiptaning Digeser ke Komisi VII, dr. Tirta Beri Ucapan Selamat

Para pedagang yang tergabung dalam P2EPI mengaku bersedia ditertibkan dalam artian kerapian dalam berdagang dan mereka bersedia dirapikan seperti anjuran Pemkab Brebes.

Tetapi tidak dengan cara digusur ke lokasi yang sama sekali tidak ada pembeli karena membuat mereka kehilangan mata pencaharian satu-satunya.

Mereka berharap apa yang disampaikannya tersebut benar-benar didengar oleh pemerintah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo, Selasa 19 Januari 2021 : Anda Mungkin Hadapi Batasan Tertentu dari Keluarga

Sebab bila tetap direlokasi ke Kompleks Pujasera, kata mereka, hal itu sama saja dengan mematikan usaha para pedagang kecil yang saat ini tengah kesulitan akibat pandemi.

"Mungkin kami semua, 117 pedagang akan menggeruduk ke kantor bupati bila aspirasi kami ini tidak didengarkan," ungkap para pedagang tersebut.

Dari para pedagang diperoleh keterangan, para pedagang yang tergabung di P2EPI diantaranya penjual pakaian, buah-buahan, bunga makam, telur asin, daun pisang dan pernak-pernik mainan anak.***

Editor: Marsis Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah