PORTAL BREBES - Di tengah pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini, pendidikan menjadi salah satu sektor terdampak.
Betapa tidak, proses belajar-mengajar menjadi terganggu, bahkan cara-cara mengajar dan mendidik berubah secara “radikal” demi menyesuaikan dengan standar kesehatan untuk mencegah penularan virus “mematikan” tersebut.
Sulit, bahkan hampir tidak ada lagi tatap muka. Hampir semua sekolah di Indonesia menerapkan “sekolah dari rumah”. Mulai dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi.
Pada siswa yang telah berada di jenjang pendidikan relatif tinggi dan sudah bisa membaca, mengikuti pembelajaran secara daring masih bisa dilakukan.
Namun mereka yang berada di tingkat paling dasar seperti anak-anak TK yang hendak masuk ke SD atau anak-anak di kelas satu dan dua SD yang belum bisa membaca sulit untuk memastikan kemampuan membaca anak bisa terselesaikan melalui proses pembelajaran secara daring.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar (FPG) Agung Widyantoro termasuk salah satu yang galau terhadap permasalahan di tingkat pendidikan dasar terkait pandemi tersebut.
"Sebagai kakek dari beberapa cucu dan diantaranya ada di kisaran usia mulai masuk SD terus terang saya bingung. Kapan cucu-cucu saya bisa belajar membaca, padahal para orang tuanya sibuk dengan pekerjaanya," kata Agung Widyantoro kepada PortalBrebes.Com, Jumat 26 Februari 2021.
Itulah menurut Agung yang mendorongnya untuk secara khususnya menyempatkan menemui Khristanto, pensiunan guru SD di Kota Brebes yang selama ini dikenal aktif dalam pengembangan metode pemberian bimbingan belajar membaca untuk anak.