Hingga suatu ketika, Mbah Rubi menjadi khotib sholat Jumat yang saat itu membacakan rukun, namun ada yang ketinggalan.
Baca Juga: Sejarah Halal Bihalal di Indonesia Pasca Lebaran Idul Fitri
Hal itulah yang menjadikan rasa kekecewaan masyarakat yang dituangkan didalam kehidupan sehari-harinya dengan melakukan puasa Danau Weweh sembari menanam palawija yang berpindah-pindah dari daerah satu kedaerah lainnya.
Konon, hasil tanaman tersebut diberikan kepada rakyatnya.
Dalam perjalanan hidupnya melawan kolonial Belanda, Mbah Rubi tetap menyebarkan ajaran agama Islam hingga dirinya wafat pada tahun 1908.***