Setiap tahunnya, penunggu itu juga diyakini warga kerap meminta korban jiwa sebagai tumbal. Namun, korban tersebut biasanya bukan warga pribumi atau penduduk lokal, melainkan dari luar desa.
Baca Juga: Forum Pegiat Literasi Menggelar Audiensi Bersama Komisi I DPRD Kota Tegal
Percaya atau tidak, tapi menurut warga setempat, belum pernah ada sejarahnya warga Desa Dumeling Brebes yang berada di sebelah timur jalan menjadi korban atau tumbal.
Dikisahkan, zaman dahulu leluhur Desa Dumeling berkelahi dengan penunggu sungai tersebut. Dan leluhur memenangkan perkelahiannya. Mereka kemudian membuat kesepakatan untuk tidak mengambil tumbal dari warga desa setempat.
Kalau melihat kondisi Sungai di musim kemarau, kedalamannya hanya selutut orang dewasa. Namun dipercaya warga, ada lubang gaib sedalam tujuh meter.
Benar atau tidaknya, mitos angker itu belum pernah dibuktikan secara ilmiah. Namun di sisi lain, ekspresi budaya masyarakat juga susah untuk dihilangkan. Karena sudah turun-temurun hingga menjadi khasanah tersendiri bagi kalangan agamawan.
Baca Juga: Bawa Sajam, 7 Remaja Diamankan Patroli Dini Hari Satsamapta Polres Tegal Kota
Namun demikian, baik dan buruk serta keadaan ini atas kehendak Allah SWT. Jika percaya pada selain Allah, maka bisa menyeret kita menjadi musyrik. Begitu juga dengan mitos keramat kali pemali, jangan sampai membuat terjerumus kepada kemusyrikan. Allah lah sutradara utama diantara sutradara-sutradara lain.
Demikianlah mitos sejarah Sungai Pemali Brebes. Anda mungkin memiliki pendapat yang berbeda. Artikel ini bersumber dari channel YouTube Touching TV.***