Rencana Pembangunan Tol Pejagan-Cilacap Kembali Mengemuka. Anggota DPR RI Harris Turino Berharap Ini

- 21 Februari 2023, 07:00 WIB
Pembangunan tol Pejagan - Cilacap diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Pembangunan tol Pejagan - Cilacap diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. /Yudhi Prasetyo/Portal Brebes/

PORTAL BREBES - Rencana pembangunan jalan tol Pejagan-Cilacap kembali mengemuka. Sebelumnya, rencana tersebut telah muncul sejak tahun 2016 lalu.

Namun gaung rencana tersebut menghilang, apalagi adanya pandemi covid-19 yang membuat rencana pembangunan ditunda.

Direktur Jasa Marga, Subakti Syukur mengatakan, pembangunan tol Pejagan-Cilacap membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Baca Juga: HPSN 2023, Pengelolaan Sampah Harus Dimulai dari Sumbernya

"Butuh anggaran sekitar 41 triliun untuk membangun ruas sepanjang 14 kilometer," katanya saat sosialisasi pembangunan jalan tol di Pendopo Bumiayu, Senin 20 Februari 2023.

Ia mengatakan, pembangun tol Pejagan-Cilacap harus masuk jaringan terlebih dahulu.

Subangkit juga mengatakan, kendala yang dihadapi saat membangun jalan tol adalah pembebasan lahan.

Anggota DPR RI Harris Turino mengatakan, rencana pembangunan tol Pejagan-Cilacap tahun 2025-2029. Namun ia memperjuangkan agar pembangunanya dipercepat.

Setidaknya, lanjut Harris, pembangunan dilaksanakan sampai dengan Prupuk dulu.

"36 kilometer sampai Prupuk segera dibicarakan. Kita akan bicarakan dengan Kementerian PUPR," ungkapnya.

Harris juga mengungkapkan, pembangunan tol Pejagan-Cilacap juga merupakan janji Presiden Jokowi di tahun 2019 lalu.

Jika pembangunan tol sampai Prupuk, biayanya tidak terlalu besar dan masih memungkinkan serta dengan dukungan emerintah daerah rasanya masih bisa dilaksanakan.

Pembangunan tol Pejagan-Cilacap penting, mengingat pertumbuhan ekonomi suatu daerah dipengaruhi kemudahan akses dan konektifitas antar daerah.

"Kehadiran tol Pejagan-Cilacap diharapkan mampu meningkatkan UMKM," harap politisi PDI Perjuangan tersebut.

Setelah jadi, rest area harus 70 persen dialokasikan untuk UMKM, sehingga masyarakat kecil bisa menikmati hasil pembangunan jalan tol.

"Bukan orang kaya saja yang dapat menikmati jalan tol ini," ujar anggota DPR RI Dapil IX ini.

Harris mengungkapkan, sejak pemerintahan Suharto masuk ke pemerintahan Jokowi tahun 2014, Indonesia baru membangun tol 700 Kilometer.

"Ini miris sekali. China yang membangun 10 tahun setelah Indonesia membangun, namun telah berhasil membangun tol sepanang 218 ribu kilometer," ungkap Harris.***

Editor: Yudhi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah