KERAMAT! Berikut 7 Makam Ulama Penting di Ketanggungan Kabupaten Brebes, Simak Kisah Asalnya

- 10 Maret 2023, 19:23 WIB
ilustrasi ziarah ke makam keramat di Ketanggungan, Kabupaten Brebes
ilustrasi ziarah ke makam keramat di Ketanggungan, Kabupaten Brebes /Facebook / KISAH PARA AULIA/

2. Makam Mbah Sufi

Mbah Sufi atau Kyai Bagus Muhammad Sufi, merupakan seorang pengikut Pangeran Diponegoro. Pada masa itu, kolonial Belanda memburu semua pengikut dari Pangeran Diponegoro, salah satunya yakni Mbah Sufi.

Mbah Sufi yang memiliki terkad sangat kuat, akhirnya menyusun kekuatan baru. Ia pun pergi menuju batang ke arah barat sampai akhirnya berada di Ketanggungan Dusun pinggiran, yakni pesantren yang kini telah menjadi Desa Kubangjati.

Mbah Sufi pun menetap di tempat tersebut sambil menyiarkan ajaran agama Islam. Mbah Sufi mernuoajan seorang salah satu dari para tokoh yang membangun masjid jami Izzul Islam Ketanggungan.

Karomah yang dimiliki beliau ialah, peziarah akan merasa tennang juga nyaman, serta merasakan suatu aura yang istimewa ketika datang berziarah di makam Mbah Sufi.

Konon dahulu para masyarakat menyaksikan bahwa saat ada seekor burung atau hewan apapun melintasi malam, maka akan terjatuh. Mbah Sufi wafat di Desa Kubangjati, lalu dimakamkan di area pemakaman umum Kubangjati Utara.

3. Kyai Haji Jazuli

Kyai Haji Jazuli berasal dari Desa Karangsuwung, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon. Beliau ini merupakan pengelola pondok pesantren ambik kala itu. Pondok pesantren amik sendiri didirikan pada saat pemerintahan Raden Mas Martana, yakni dalam catatan Pemerintahan Kabupaten Brebes tahun 1909 – 1920.

Dahulu kala, seorang Kanjeng Bupati Cirebon mendatangi Kabupaten Brebes, kemudian berkata jika harus ada pondok pesantren di Brebes. Empat tahun berlalu, jumlah para santri yang menimba ilmu di pondok pesantren tersebut, telah mencapai ribuan santri/santriwati.

Karena khawatir pondok pesantren tersebut dijadikan sebagai tempat pergerakan atau penggalang kekuatan untuk melawan penjajah, akhirnya pondok pesantren pun di bakar oleh kolonial Belanda.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah