Kekerasaan Terhadap Jurnalis Kembali Terulang, Mustofa Hadi Kecam Aksi Brutal

- 26 Oktober 2022, 07:47 WIB
5  jurnalis  alami pengeroyokan di  sebuah SPBU di Kabupaten Tangerang
5 jurnalis alami pengeroyokan di sebuah SPBU di Kabupaten Tangerang /dok.ist/

PORTAL BREBES  -  Penganiayaan terhadap para jurnalis yang sedang melakukan tugas kejurnalistikan kembali terjadi, bahkan tidak tanggung tanggung kejadian ini menimpa 5 orang awak media di wilayah Banten.

Akibatnya ke 5 awak media selain mengalami pengeroyokan, intimidasi, kriminalisasi juga mengalami kerugian karena penyitaan alat kerja jurnalis berupa HP dan kendaraan mobil Reza Toyota yaris No.Pol: B-1537-CMK yang turut dirussk.

Atas peristiwa tersebut ke 5 wartawan tersebut yang bernama Adi Nur Febriadi, Ali Akbar alias Barong, Reza, Cahyo dan Fandi melaporkan kejadian tersebut kepihak Polres Tigaraksa.

Baca Juga: Dalam Sepekan, 8 Unit Traktor di Bantarkawung Brebes Hilang Dicuri, Petani Telan Kerugian Jutaan Rupiah

Peristiwa terjadi di SPBU Jalan Raya Otonom Cikupa Pasir Gadung Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Banten terjadi pada Senin 24 Oktober 2022 pukul 01.00 dini hari

Dan telah dibuat laporan Kepolisian di Polres Tigaraksa dengan tanda bukti lapor Nomor TBL/B/921/X/2022/SPKT.SAT RESKRIM/POLRESTA TANGERANG/POLDA BANTEN berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/B/921/X/2022/SPKT.SAT RESKRIM/POLRESTA TANGERANG/POLDA BANTEN, tanggal 24 Oktober 2022.

Menyikapi kejadian pada 5 awak media online yang tergabung dalam Forum Wartawan Jakarta Indonesia (FWJI) Mustofa Hadi meminta pihak Polres Tigaraksa mengambil tindakan tegas pada pelaku pengeroyokan.

"Kami kawal kasus ini, dan alhamdulillah Wakasat Reskrim Polres welcome dan langsung membuat BAP pelapor serta para saksi. "Ujarnya.

Bahkan pengawas SPBU 34-15715 beserta 2 orang operatornya dan 1 orang pelaku pengendara motor Thunder sudah diamankan di Polres Tigaraksa.

"Infonya baru 4 orang diamankan, pengawas SPBU yang bernama Erwin itu awal pemicu terjadinya pengeroyokan terhadap 5 wartawan, dan dia juga yang merobek kaos OKK saya.

Bahkan sempat memukul Reza juga. Sedangkan kedua operator SPBU nya juga sama membantu pengawasnya dalam tindak kejahatan. "Beber Ketua FWJ Indonesia.

Mustafa Hadi mengapresiasi langkah Polres Tigaraksa dalam hal ini Wakasat Reskrim nya beserta jajarannya yang dengan sigap langsung mengesekusi para pelaku meski belum semua ditangkap.

"Kami tunggu kerja nyata Polres Tigaraksa untuk menangkap seluruh para pelakunya dalam 3 hari kedepan. Agar mereka semua ditangkap. "Pintanya.

Selain itu,.Ia meminta penyidik Polres Tigaraksa untuk memasukan beberapa pasal tambahan, yakni Pasal pengrusakan kendaraan, penyitaan alat kerja jurnalis dan menghalang - halangi tugas jurnalis.

"Saya meminta tambahan Pasal ke Penyidik nanti, selain Pasal 170 KUHPidana, juga harus dimasukan Pasal pengrusakan kendaraan, penyitaan alat kerja jurnalis dan menghalang - halangi tugas jurnalis. "Pungkasnya.

Sebelumnya peristiwa pengeroyokan terhadap 5 wartawan media online, diantaranya Ketua bidang OKK DPP Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia tidak mengira akan dikeroyok.

Pasalnya kehadirannya ke SPBU tersebut dikarenakan ada janji dengan rekan lainnya yang sudah menunggu untuk menuju ke arah Pandeglang.

"Kejadian pengeroyokan terhadap kami itu diluar nalar, pasalnya kami sebagai kontrol sosial dan bukan ujug - ujug datang ke SPBU itu.

Kami datang karena rencana mau ke Pandeglang untuk mengembangkan jaringan dan SDM organisasi hingga ke pelosok - pelosok jadi tak ada tujuan dan maksud apapun di SPBU tersebut. "Jelasnya tegas.

Dirinya juga menceritakan saat sedang berisitirahat melihat adanya kejanggalan pada salah satu kendaraan roda dua yang kerap kembali ikut antri ke SPBU untuk mengisi bahan bakar

Padahal kendaraan tersebut sebelumnya terlihat telah mengisi tangki bensinnya dan keluar SPBU sehingga muncul kecurigaan sebagai jurnalis bila ada kejanggalan yang terjadi.

Alhasil setelah diamati ternyata itu modus dan motif baru para mafia BBM pertalite bersubsidi. Kami hampiri mereka dan berikan edukasi soal regulasinya.

Namun tiba - tiba pengawas SPBU datang dengan bernaga arogan, dan teriak - teriak menyebut kami wartawan abal - abal yang akhirnya menyulut aksi pengeroyokan terhadap para jurnalis***

Editor: Yudhi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah